TEMPO.CO, Hamburg - Pemerintah Jerman menambah persenjataan bagi polisi anti-teror di kota Hamburg sebesar senilai sekitarRp 64,8 miliar.
Petugas dari unit penangkapan (BFE) membeli senapan baru Haenel penyerangan, helm dan jaket anti peluru. Petugas telah dilengkapi dengan Heckler dan Koch senapan serbu MP5.
Perlengkapan yang dapat menahan peluru yang dilepaskan dari senapan serbu AK-47 tersebut dipamerkan pada konferensi pers khusus di kota pada Senin, 14 November 2016.
Kota Hamburg juga telah membeli kendaraan lapis baja Survivor 1 untuk operasi polisi anti-teror. Kendaraan itu dikatakan kebal terhadap serangan senjata bermuatan bahan kimia.
Dalam kesempatan itu, sekitar 70 petugas mengenakan pelindung tubuh tambahan dan helm untuk melindungi mereka dari ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh ISIS.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli, kepolisian kota Hamburg telah mengadakan 280 senapan serbu jarak dekat dan senapan sub-mesin untuk petugas.
Akhir-akhir ini, kepolisian Jerman kerap melakukan operasi pengerebekan terduga pelaku kejahatan teroganisir.
Awal bulan ini, polisi Jerman menggerebek lokasi di tiga wilayah dan menahan sembilan pencari suaka yang diduga menjadi bagian dari kelompok kejahatan terorganisir Chechnya. Sebelumnya, polisi mengungkap rencana serangan di kota Dresden, Leipzig, Pirna dan Radeberg di negara bagian timur Saxony serta lokasi di negara tetangga Thuringia dan negara bagian barat Rhineland-Palatinate.
Tindakan polisi menyusul operasi 25 Oktober di mana pusat-pusat pengungsian dan 12 rumah di Saxony, Thuringia, Bavaria, Hamburg dan negara-negara Rhine-Westphalia Utara yang diserbu atas dugaan bahwa mereka adalah perumahan orang yang terlibat dalam pembiayaan terorisme.
Petinggi keamanan Jerman telah lama memperingatkan bahwa negara ini dalam sasaran utama dari serangan teror oleh ekstrimis Muslim.
Pada bulan Juli, dua serangan yang dilakukan di Jerman oleh para pencari suaka yang diklaim oleh ISIS. Lima orang terluka dalam amukan seorang ekstrimis dengan kapak pada kereta di dekat Wuerzburg dan 15 orang terluka dalam pemboman di luar sebuah bar di Ansbach. Kedua penyerang tewas.
Awal bulan ini, seorang gadis Jerman keturunan Maroko berusia 16 tahun diadili karena diduga menusuk dan melukai seorang polisi di Hannover atas perintah ISIS. Seorang migran Suriah yang dicurigai berencana melakukan serangan bom bunuh diri di penjara dua hari setelah ditangkap bulan ini di Leipzig.
DAILY MAIL | YON DEMA