Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Demonstrasi Ribuan Warga Sambut Lawatan Obama ke Yunani

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berbincang dengan Direktur Ephorate of Antiquities untuk Athena, Dr. Eleni Banou saat berkunjung ke Akropolis Athena atau Citadel Athena di Athena, Yunani, 16 November 2016. AP Photo
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berbincang dengan Direktur Ephorate of Antiquities untuk Athena, Dr. Eleni Banou saat berkunjung ke Akropolis Athena atau Citadel Athena di Athena, Yunani, 16 November 2016. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Athena - Kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama ke Yunani disambut aksi demonstrasi ribuan orang. Aksi yang diikuti lebih dari 7.000 orang itu juga diwarnai dengan bentrokan antara polisi dengan para demonstran. Polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan ribuan demonstran yang membanjiri jalan-jalan di pusat kota Athena,  Selasa, 15 November 2016.

Demonstran awalnya berencana untuk berbaris ke arah kedutaan AS, namun berhasil dihadang polisi sehingga menyebabkan bentrokan.

Aparat telah menghimbau warga untuk tidak melakukan aksi protes  selama kunjungan Obama. Namun warga yang sebagian besar berasal dari kelompok kiri itu tidak mengindahkannya.

Protes berubah menjadi aksi kekerasan setelah demonstran mencoba untuk menyerobot masuk ke dalam barikade polisi di sekitar Gedung Parlemen Athena dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Bom molotov turut dilontar ke arah polisi di daerah utara di kota ini.

Menurut laporan Russia Today, lebih dari 5.000  polisi dikerahkan di seluruh kota untuk membendung demonstran.

Selain di ibukota, aksi juga berlangsung di kota terbesar di negeri para dewa tersebut, Thessaloniki. Di kota itu  sekitar 1000 orang turun ke jalan.

Para demonstran  menyuarakan protes terhadap kebijakan-kebijakan Amerika Serikat yang dianggap menciptakan ketegangan dengan negara lain di seluruh dunia, terutama dengan Rusia dan Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ribuan demonstran turun ke jalan untuk memprotes kebijakan AS terhadap beberapa negara seperti di Amerika Latin, Timur Tengah, Afghanistan dan Suriah," kata wartawan Yunani, Aris Chatzistefanou.

Ada juga kelompok ikut-ikutan  menolak  Donald Trump sebagai presiden terpilih AS.

Kunjungan Obama hampir bertepatan dengan demonstrasi tahunan anti-Amerika yang dilakukan untuk memperingati protes mahasiswa pro-demokrasi yang keras ditekan oleh kekuatan militer pada tahun 1973.

Ini adalah pertama kalinya seorang Presiden Amerika Serikat mengunjungi Yunani selama delapan tahun memerintah negeri Paman Sam. Terakhir kali Yunani dikunjungi oleh presiden AS saat Bill Clinton menjabat pada tahun 1999.

Lawatan Obama di Yunani merupakan bagian dari tur Eropa sebelum mengakhiri masa jabatan dan digantikan Presiden terpilih Donald Trump pada Januari 2017.

Setelah Yunani, dia akan bertolak ke Jerman untuk menenangkan kekhawatiran Eropa terkait terpilihnya  Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

AL JAZEERA | RUSSIA TODAY | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran