TEMPO.CO, Washington - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan bahwa dia tidak mau digaji. Namun, sesuai undang-undang Amerika Serikat dia harus tetap mendapat gaji minimal US$ 1 atau Rp 13.350 setahun. “Jawabannya adalah tidak,” kata Trump saat diwawancarai oleh Stasiun Televisi CBS, pernyataan pertamanya sejak terpilih menjadi Presiden Amerika, 8 November 2016.
"Sepertinya sesuai dengan undang-undang saya harus mengambil satu dolar, jadi saya ambil satu dolar setahun," kata Donald Trump lagi. Dia mengaku tidak tahu berapa banyak gajinya, namun saat diberi tahu bahwa gaji Presiden Amerika Serikat sebenarnya adalah US$ 400 ribu atau Rp 5,3 miliar, dia lalu menolaknya. "Saya tidak akan ambil," kata Donald Trump.
Baca Juga
Pilot Jet Tempur Perempuan Cina Tewas dalam Insiden Udara
Ini Dua Pejabat Tinggi Pertama yang Dipilih Donald Trump
Taipan properti itu memastikan dirinya tidak akan mengambil gaji ketika resmi memimpin pemerintahan negara itu pada 20 Januari 2017. Wawancara di kediamannya di Manhattan, New York tersebut disiarkan melalui saluran CBS dalam program '60 Minutes '.
Namun, Gaji satu dolar alias one dollar salary sebenarnya tidak aneh bagi seorang pemimpin perusahaan baik di Amerika Serikat maupun beberapa negara di dunia. Tercatat CEO seperti Steve Jobs di Apple maupun Mark Zuckerberg dari Facebook menerima gaji satu dolar. Alasannya antara lain untuk menghindari pajak yang tinggi.
Selama masa kampanye, politikus dari Partai Republik ini mengklaim dirinya jutawan. Forbes memperkirakan harta Trump US$ 3,7 miliar (Rp 49,3 triliun). Presiden sebelumnya, Herbert Hoover dan John F. Kennedy, juga menyumbangkan gaji mereka selama menjadi presiden untuk amal. Keduanya menyumbangkan gaji karena tidak membutuhkan biaya untuk menambah pendapatan pribadi mereka.
Baca Pula
Pengakuan Tukul Arwana Soal Nikah Siri dengan Meggie Diaz
Chica Jessica Ungkap Hubungannya dengan Cowok Gay
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengutarakan beberapa rencana awalnya ketika dia menggantikan Presiden Barack Obama pada Januari. Dia mengatakan calon Mahkamah Agung dalam pemerintahannya akan pro terhadap kehidupan yang beradab, dan mereka akan membela hak bagi warga negara untuk memiliki senjata, sebagaimana tercantum dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS.
Trump juga mengatakan ia tidak akan berusaha membatalkan legalisasi pernikahan sesama jenis karena telah disahkan. Dia juga berjanji tidak bersikap rasis. Trump turut menyesalkan pelecehan yang dialami beberapa kelompok minoritas menjelang pemilu. Dia juga berjanji untuk mengendalikan diri untuk menggunakan media sosial. Selain melunak pada mantan saingannya dari Demokrat, Hillary Clinton.
MIRROR | INEWS.UK | YON DEMA
Baca Pula
Bom Samarinda: Kisah Anggiat Menyelamatkan Intan yang Malang
Setelah Bom Gereja, Wihara di Singkawang Dilempari Molotov