Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Terima Pencari Suaka Australia, Bagaimana Trump?  

image-gnews
Kamp pengungsi di Nauru. refugeeaction.org.au
Kamp pengungsi di Nauru. refugeeaction.org.au
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Amerika Serikat telah menyetujui menerima beberapa pencari suaka Australia yang selama ini ditampung di kamp-kamp lepas pantai di Papua Nugini dan Nauru.

Kesepakatan tersebut diumumkan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Menteri Imigrasi Peter Dutton pada Minggu, 13 November 2016, setelah bernegosiasi selama satu tahun.

Dalam pengumumannya, PM Turnbull tidak menentukan jumlah pengungsi yang akan diterima Amerika Serikat. Namun saluran berita lokal mengatakan sebagian besar pencari suaka yang berada di pusat-pusat pengungsian telah memenuhi syarat, termasuk beberapa pengungsi yang telah dibawa ke Australia untuk perawatan medis. Amerika juga akan memprioritaskan orang-orang lemah dan terancam serta yang telah berkeluarga.

Baca:
Ivanka, Kunci Kemenangan Trump dan Ibu Negara Sesungguhnya
Donald Trump Segera Deportasi 3 Juta Imigran Ilegal dari AS
Beritakan Suap, Pimpinan Media di Myanmar Masuk Penjara

Turnbull berujar, kesepakatan Amerika menerima pengungsi dari Australia  tidak akan dibicarakan dengan Presiden Amerika terpilih Donald Trump. Alasannya, kesepakatan itu dicapai pada masa Presiden Barack Obama. "Kita berurusan dengan satu administrasi pada suatu waktu dan tidak mendiskusikan hal-hal rahasia dengan administrasi masa depan," tutur Turnbull.

Turnbull juga tidak mengatakan, apakah para pengungsi akan dipindahkan sebelum pemerintahan Trump berjalan efektif mulai 20 Januari 2016.

Seperti dilansir Russia Today pada 13 November 2016, berdasarkan kesepakatan tersebut, Kementerian Keamanan Amerika Serikat menyatakan akan memulai proses pemeriksaan dalam beberapa hari ke depan, sementara pemukiman kembali akan dimulai awal tahun depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada sekitar 1.200 orang yang berada di pusat penahanan di Pulau Manus, Papua Nugini, dan pulau kecil di Pasifik Selatan, Nauru. Menurut Amnesty Internasional, pemukiman kembali akan membawa harapan, meskipun tidak adanya rincian.

"Amnesty International telah melihat penyalahgunaan mengerikan yang sedang diderita pengungsi di Nauru dan di Pulau Manus, jadi kami senang mereka akan ditampung di Amerika Serikat," kata Dr Graham Thom, koordinator pengungsi Amnesty International Australia.

Kesepakatan itu sendiri mendapat keprihatinan atas sikap antiimigrasi Donald Trump. Beberapa orang mempertanyakan komitmennya terkait dengan kesepakatan itu. Misalnya Trump telah berjanji akan mendeportasi tiga juta imigran tak berdokumen dengan alasan melakukan aksi kriminal.

Selama kampanye, Trump pun telah berjanji menutup perbatasan Amerika bagi muslim, sementara sebagian besar pencari suaka di Manus dan Nauru beragama Islam.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry ketika berbicara di New Zealand menyatakan kesepakatan itu akan terus berjalan. Namun, ketika ditanyai mengenai Trump, Kerry tidak memberikan komentar.

RUSSIA TODAY | WASHINGTON POST | CNN | YON DEMA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

5 jam lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

22 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

2 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

Tujuan lain dari dibentuknya perpustakaan digital dunia ini adalah membuat koleksi karya penting dari seluruh dunia secara digital.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

2 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.