TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat akan membuat ekonomi dunia menjadi lebih bermasalah. Alasannya, Trump dianggap sebagai sosok yang protectionist.
Sikapnya yang seperti itu akan menimbulkan masalah terhadap ekonomi negara-negara lain. Ekonomi Cina dan Eropa akan sulit tumbuh dan tidak mudah berdagang dengan Amerika. "Sistem ini tidak akan murah lagi," katanya saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Kongres Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu, 12 November 2016.
Menurut Kalla, untuk mengatasi hal itu, bisa dibalas dengan tidak menggunakan dolar. Menurut dia, bila seluruh orang di dunia ini berhenti memakai dolar, negara pertama yang akan jatuh adalah Amerika.
Untuk mengatasi gejolak ekonomi ini, Indonesia, kata Kalla, harus memakai kemampuan internalnya. Ekonomi dalam negeri dapat dimajukan dengan mengundang banyak investor yang baik.
Sebelumnya, Kalla juga mengingatkan agar kaum muda Indonesia, khususnya yang beragama Islam, untuk menjadi pengusaha. Menurut dia, saat ini Indonesia sudah ada banyak birokrat dan politikus, tapi kekurangan pengusaha. "Yang menggerakkan pendapatan negara ini ya pengusaha," kata dia.
Kalla pun menyindir lemahnya umat Islam di sektor ekonomi. Menurut dia, umat Islam Indonesia hanya memiliki dua hal yang sering dibanggakan, yaitu jumlahnya yang banyak dan sifatnya yang moderat dan pluralis.
AHMAD FAIZ