TEMPO.CO, Nusa Dua - Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Brigadir Jenderal Johanis Asadoma mengatakan tidak ada nama dari Indonesia dalam bursa calon Presiden Interpol.
Presiden Interpol saat ini, Mireille Ballestrazzi, yang berkebangsaan Prancis, akan mengakhiri masa jabatannya tahun ini. Meski demikian, ada wacana bahwa personel dari Indonesia menjadi anggota eksekutif komite Interpol.
"Kami akan mengajukan personel," kata Johanis saat jumpa pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa malam, 8 November 2016. Menurut Johanis, personel yang diajukan untuk menjadi anggota eksekutif komite Interpol tidak hanya anggota Polri, tapi juga dari lembaga penegak hukum yang lain di Indonesia.
Ihwal pengganti Mireille Ballestrazzi, kata Johanis, berdasarkan informasi yang beredar selama dua hari Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali, calon Presiden Interpol selanjutnya berasal dari Cina. Namun Johanis tidak menyebutkan nama calon yang diajukan itu. "Calon dari negara lain saya belum dengar," tuturnya.
Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Sidang Umum Interpol 2016 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian dalam sambutannya saat pembukaan pada Senin, 7 November 2016, mengatakan Indonesia merupakan anggota Interpol yang selalu aktif menjalin kerja sama. "Selama ini kami telah berbagi dan kerja bersama dalam penyelenggaraan sejumlah kegiatan strategis, yaitu pengembangan kapasitas, konferensi, dan penanganan kejahatan terorganisasi lintas negara," ujarnya.
BRAM SETIAWAN