TEMPO.CO, Nevada - Tim hukum kampanye calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, melaporkan dugaan sengketa pemilihan suara ke Pengadilan Negeri Nevada. Mereka menggugat Joe Gloria, petugas registrasi pemilihan suara di Clark County, karena diduga membuka tempat pemungutan suara hingga dua jam setelah waktu penutupan.
Juru bicara Clark County, Dan Kulin, mengatakan tak ada tempat pemungutan suara yang memperpanjang waktu tutupnya. Para pemilih tersebut, kata dia, kemungkinan sudah berada di dalam daftar antrean untuk menentukan pilihan ketika waktu habis.
Dalam berkas tuntutan yang diajukan pada Senin malam, pengacara Trump meminta agar suara yang masuk tepat waktu tidak dicampur dengan suara yang terlambat. "Petisi dari kampanye Trump adalah permintaan agar kami menjaga catatan dari voting awal. Hal ini diperlukan oleh hukum negara, dan itu adalah sesuatu yang kita sudah lakukan," kata staf kantor pendaftaran dalam sebuah pernyataan.
Ketua Partai Republik di Nevada, Michael McDonald, mengatakan, pada Sabtu, lokasi pemungutan suara tetap terbuka hingga melebihi waktu sehingga "kelompok tertentu" bisa memilih.
Baca: Gunakan Hak Pilih, Donald Trump Disoraki Penduduk
"Tadi malam di Clark County, mereka terus buka sampai pukul 10 malam sehingga kelompok tertentu bisa memilih," ujar McDonald. Jajak pendapat yang seharusnya ditutup pukul 19.00 waktu setempat ini tetap dibuka sampai 21.00.
Clark County, yang mencakup pinggiran Kota Las Vegas, memiliki populasi Hispanik yang besar dan bisa menonjol dalam memenangkan Gedung Putih.
Pada hari Sabtu, Trump menyatakan bahwa waktu perpanjangan tutup lokasi pemungutan suara yang bisa memungkinkan pemilih untuk memberikan suara mereka adalah tanda dari "sistem kecurangan". "Ada laporan bahwa lokasi pemungutan suara Demokrat di Clark County tetap terbuka selama berjam-jam di luar waktu penutupan untuk bus dan membawa pemilih demokratis. Ini adalah perbuatan curang dan kami akan mengalahkan itu. Kita akan mengalahkan itu," kata Trump.
MAYA AYU PUSPITASARI