Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Amerika: Dukungan untuk Hillary dari Minoritas Harlem

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Sejumlah wanita meluapkan emsoinya saat ikuti aksi unjuk rasa di depan Trump Tower, Manhattan, New York City, Amerika Serikat, 19 Oktober 2016. REUTERS
Sejumlah wanita meluapkan emsoinya saat ikuti aksi unjuk rasa di depan Trump Tower, Manhattan, New York City, Amerika Serikat, 19 Oktober 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, New York - Pemilihan umum presiden Amerika Serikat yang dilaksanakan pada Selasa, 8 November, secara umum dimulai sejak pukul 06.00 pagi (waktu setempat). Di beberapa negara, saat pemilu digelar,  pemerintah menerapkan libur nasional. Kebijakan ini untuk memberi kesempatan kepada penduduk untuk menggunakan hak suaranya.

Namun di Amerika Serikat, kebijakan tersebut tak berlaku. Saat pemilihan presiden digelar, seluruh kegiatan masyarakat berlangsung seperti biasa. Pemerintah Amerika hanya memberi kelonggaran waktu kepada penduduk yang akan mengggunakan hak pilihnya.

"Kantor-kantor akan mengizinkan karyawannya datang terlambat atau pulang lebih cepat," ujar Direktur Pelaksana Urusan Hubungan Masyarakat Departemen Luar Negeri AS, Richard Buangan dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di New York.

Di Amerika Serikat, tempat-tempat umum yang biasa dijadikan tempat pemungutan suara (TPS), antara lain sekolah-sekolah negeri dan pusat-pusat komunitas, serta beberapa tempat umum lainnya.

Pada hari H ajang demokrasi di Negeri Paman Sam itu, beberapa TPS di New York tampak sudah dipenuhi dengan antrean panjang para warga yang ingin menggunakan hak pilihnya.

Misalnya, di Pusat Komunitas Frederick E. Samuel di Harlem, New York, para pemilih sudah mulai berbaris sejak pukul 06.00.

Para warga Harlem yang akan memilih di pusat komunitas itu tampak berdiri dalam antrean panjang dan mengikuti instruksi dari panitia pemilu, yang akan mengarahkan mereka untuk mengambil kertas suara dan menuju bilik suara.

Di antara barisan orang-orang yang mengantre, ada cukup banyak warga usia lanjut yang menggunakan alat bantu jalan untuk menuju TPS dan berpartisipasi dalam pemungutan suara.

Harlem adalah sebuah lingkungan besar di bagian utara New York City di wilayah Manhattan. Sejak tahun 1920-an, Harlem telah dikenal sebagai pusat utama permukiman, budaya dan bisnis warga Afrika-Amerika.

Selain orang keturunan Afrika-Amerika, di Harlem juga ada banyak penduduk AS dari kalangan minoritas lainnya, seperti warga keturunan Latin.

Ketika ditanya mengenai kandidat presiden yang dipilih, sebagian besar penduduk kulit hitam di Harlem sangat terbuka dan tidak berusaha merahasiakan pilihan mereka. Bahkan, beberapa dari mereka dengan santai menyampaikan tentang siapa yang mereka pilih ketika berada di dalam bilik suara.

"Saya memilih Hillary Clinton," ujar seorang penduduk kulit hitam AS, Mark Omar, dengan lantang ketika keluar dari gedung pusat komunitas usai memberikan suaranya.

Omar (62) mengaku bahwa dia memilih Hillary Clinton - calon presiden AS dari Partai Demokrat - karena dia tidak menyukai capres Partai Republik Donald Trump.

Beberapa warga Afrika-Amerika lainnya dan warga AS keturunan Latin yang ditemui di beberapa TPS di Harlem mengaku memilih Hillary Clinton karena khawatir tentang nasib mereka bila Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat yang baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tari Jenebajalgh, seorang penduduk Muslim AS keturunan Afrika, mengaku baru pertama kali mengikuti pemilu walaupun sudah lama tinggal di AS.

"Saya memilih Hillary. Saya dulu imigran dari Afrika Barat dan sudah 16 tahun tinggal di Amerika Serikat, dan baru kali ini saya ikut pemilu. Trump membuat saya ingin mengikuti pemilu, saya tidak ingin dia menang. Dia tidak pantas sama sekali menjadi presiden," ujar dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Juan, seorang warga pria AS keturunan Latin, yang mengaku bahwa pemilu presiden kali ini sangat penting baginya.

"Pemungutan suara kali ini sangat penting. Saya memberikan suara untuk (Hillary) Clinton. Saya tidak memilih dia (Trump)," ucap Juan.

Capres Partai Republik Donald Trump memang tidak populer di kalangan warga minoritas di Amerika Serikat. Hal itu karena pernyataan-pernyataan Trump selama kampanye pilpres yang bersifat mendiskriminasi banyak kaum minoritas di AS, antara lain warga keturunan latin, kulit hitam, dan Muslim.

Profesor Ilmu Politik dari Universitas Miami, Joseph Uscinski, mengatakan salah satu faktor yang akan mendekatkan Hillary ke kursi nomor satu di AS adalah dukungan dari kaum minoritas, yang tampaknya sulit diperoleh oleh capres Partai Republik Donald Trump.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan New York Foreign Press Center, Uscinski menyebutkan bahwa, meskipun termasuk golongan minoritas, warga Latin mempunyai suara cukup besar di setiap pemilu AS. Hillary dalam beberapa jajak pendapat terakhir berhasil mendulang suara signifikan dari warga keturunan Latin di AS.

"Saat ini 70 persen warga AS adalah penduduk kulit putih, tetapi etnis Latin terus bertambah. Ke depannya pasti sulit memenangi pemilu tanpa mendapat dukungan komunitas Latin," ujar dia.

"Donald Trump sama sekali tidak terlihat untuk mendapat suara dari mereka, jadi kaum Republik akan terluka dalam beberapa pemilu ke depan," tambahnya.

Namun demikian, persaingan antara Hillary Clinton dan Donald Trump dalam upaya menuju Gedung Putih masih terus berlangsung sampai salah satu dari kedua capres resmi dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan kursi nomor satu di Negeri Paman Sam.

ANTARA

Baca Pula
Laporkan Ahok, Sang Mantan Biarawati Punya Alasan Ini
Dinilai Menghasut Makar, Fahri Hamzah Dilaporkan ke Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

5 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

7 jam lalu

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

8 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

8 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

9 jam lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan pendaratan  pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

10 jam lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

17 jam lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

2 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.