TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat terus menguat. Penguatan hubungan tersebut didukung oleh semua pihak dalam Kongres Amerika Serikat, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik.
Karena itu, Kuasa Usaha Amerika Serikat Brian McFeeters berharap penguatan hubungan tersebut akan terus berlanjut, siapa pun yang terpilih untuk menduduki Gedung Putih dalam pemilihan umum pada 8 November mendatang.
“Kami berharap siapa pun yang menang, kebijakan Amerika Serikat yang luas dan keberlanjutannya akan terus diperkuat,” kata McFeeters, pemimpin perwakilan Amerika Serikat di Indonesia, kepada wartawan di Jakarta.
Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemitraan strategis dalam berbagai bidang, seperti pertahanan, pendidikan, lingkungan, dan hubungan antar-warga. McFeeters menyatakan penguatan hubungan tersebut juga didukung oleh semua pihak di Kongres Amerika Serikat, baik Partai Republik maupun Partai Demokrat.
“Siapa pun presidennya, AS akan memandang Indonesia sebagai negara yang penting, bidak hanya secara bilateral, tapi juga secara kawasan, Indonesia memimpin di ASEAN. Secara global, Indonesia adalah anggota PBB yang menonjol. Jumlah tentara pasukan perdamaiannya terus meningkat. Indonesia juga anggota G-20 yang bertanggung jawab atas kebijakan ekonomi dan keuangan dunia,” ujar McFeeters.
McFeeters menepis kekhawatiran soal kemungkinan pembatasan kunjungan warga muslim Indonesia jika salah satu kandidat terpilih.
“Pernyataan-pernyataan yang menyebut soal pembatasan kunjungan muslim ke Amerika sudah banyak dibantah, baik oleh warga Amerika maupun bos saya, Menteri Luar Negeri John Kerry, yang menyatakan pembatasan seperti itu tidak saja melanggar konstitusi, tapi juga hukum dan nilai-nilai Amerika,” ucap McFeeters.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, menyatakan pemilihan Presiden Amerika Serikat menjadi perhatian seluruh dunia, termasuk Indonesia.
“Tapi, pada akhirnya, hal itu merupakan hak warga negara dan rakyat Amerika untuk memilih nama yang mereka pandang tepat,” kata Arrmanatha. Ia menambahkan, siapa pun yang terpilih, Indonesia berharap Amerika Serikat tetap menjadi sebuah negara yang terbuka dan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi.
Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Indonesia. Nilai total perdagangan pada 2014 mencapai US$ 27,7 miliar. Dalam bidang investasi, Amerika Serikat menduduki peringkat keenam di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 1,3 miliar. Adapun jumlah kunjungan wisatawan Amerika Serikat ke Indonesia mencapai 234.117 orang pada 2014.
Amerika Serikat akan menggelar pemilihan presiden pada 8 November mendatang. para kandidat adalah Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Rodham Clinton dari Partai Demokrat.
NATALIA SANTI