TEMPO.CO, Mosul - Pasukan khusus Irak berhasil mengambil alih gedung stasiun televisi yang diduga menjadi mesin propaganda militan negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Pasukan konter terorisme Irak yang dikenal sebagai Divisi Emas adalah pasukan elit yang paling ditakuti oleh kelompok-kelompok teroris di berbagai medan pertempuran.
"Kami berhasil membersihkan Gogjali dan mengambil alih gedung stasiun televisi Mosul," kata staf Letnan Jenderal Abdelwahab al-Saadi, seperti dilansir The Sun, 2 November 2016.
Pejabat militer Irak sebelumnya telah mengumumkan bahwa pasukannya siap menyerbu kota terbesar ketiga di Irak, daerah terakhir yang dikuasai ISIS di negeri 1001 malam itu.
Serangan hari ini dimulai sejak subuh dan pasukan khusus Irak melancarkan serangan dari arah timur Mosul.
Pergerakan tentara terhalang oleh sejumlah truk-truk bunuh diri yang melaju ke jalur mereka.
Selama dua pekan terakhir, pasukan Irak dan sekutunya, Peshmerga Turki, suku Sunni dan milisi Syiah mengepung Mosul dari berbagai arah untuk mengusir ISIS dari kota terbesar kedua Irak tersebut. Operasi itu diharapkan dapat tuntas dalam beberapa pekan, atau beberapa bulan.
"Pertempuran di Mosul bukan piknik. Kami siap bertempur, bahkan jika harus berbulan-bulan," kata seorang pejuang Syiah Hadi al-Amiri kepada kantor berita Reuters.
Militer Amerika Serikat memperkirakan ISIS memiliki 3.000 hingga 5.000 pejuang di dalam Mosul dan 1.500-2.500 lainnya di pinggiran untuk mempertahankan kota. Jumlah tersebut termasuk sekitar seribu militan asing.
Mereka saat ini menguasai kota yang berpenduduk 1,5 jtua jiwa tersebut, lima klai lebih besar dari kota lain yang dikuasai ISIS di Suriah atau Irak.
THE SUN | NATALIA SANTI