TEMPO.CO, Washington - Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) telah memperoleh surat perintah dari pengadilan untuk memeriksa ratusan ribuan email yang ditemukan pada laptop penasihat dekat Hillary Clinton, Huma Abedin.
Penemuan tersebut didapat saat FBI melakukan penyelidikan terpisah kepada suami Abedin, Anthony Weiner, atas dugaan mengirim pesan cabul untuk anak di bawah umur.
Baca Juga:
Depertemen Hukum Amerika Serikat pada Minggu, 30 Oktober, mengatakan pengadilan telah mengeluarkan surat perintah kepada FBI untuk menyelidiki sekitar 650.000 email yang diyakini berisi pesan rahasia Clinton saat menjabat sebagai menteri luar negeri.
"Prosesnya telah dimulai," kata seorang pejabat di Depertemen Hukum AS, seperti yang dilansir New York Times pada 30 Oktober 2016.
Baca:
Tubuh Pasien Ini Terbakar Gara-gara Kentut Saat Operasi
Survei: Hillary Clinton Ungguli Trump di Pemilu Awal
Pejabat terkait juga menambahkan bahwa dari jumlah keseluruhan surat elektronik tersebut, yang akan diperiksa FBI hanya sebagiannya saja. selain itu Depertemen Hukum juga meminta agar FBI tidak membuat pengumuman terkait kelanjutan
penyelidikan tersebut.
Belum jelas apakah proses penyelidikan telah dimulai atau belum. Namun FBI mengungkapkan bahwa mereka akan memeriksa apakah ada email yang tidak diserahkan oleh Abedin pada bulan lalu.
Dengan dikeluarkannya surat perintah tersebut, FBI akan memiliki wewenang untuk memeriksa langsung email-email temuan baru dan mencari tahu apakah ada keterkaitan dengan penyelidikan server pribadi Hillary Clinton, calon presiden AS dari Partai Demokrat.
Surat perintah dikeluarkan setelah terdapat pernyataan dari beberapa anggota parlemen dari partai Demokrat yang meminta agar FBI tidak membuat pengumuman terkait email itu.
Melalui sebuah surat yang dikirimkan kepada Direktur FBI, James Comey, Senator senior Demokrat, Harry Reid mengingatkan bahwa tindakan FBI melanggar hukum.
"Tindakan Anda dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan niat yang jelas untuk membantu salah satu partai politik menang terhadap partai politik lain. Tindakan ini melanggar Hatch Act, yang melarang pejabat FBI menggunakan otoritas resmi mereka untuk mempengaruhi pemilu," tulis Reid dalam surat tersebut.
Bahkan anggota Kongres dari Demokrat menyerukan Comey untuk mengundurkan diri karena mengganggap kader partai Republik tersebut telah melakukan hal ceroboh. Selain anggota parlemen puluhan jaksa, termasuk mantan Jaksa Agung AS juga telah menandatangani petisi yang meminta Comey mengundurkan diri.
Sebanyak 650.000 email ditemukan sekitar sebulan yang lalu selama penyelidikan terpisah dari Weiner. Beberapa di antaranya telah dikirim melalui server pribadi Clinton yang kemungkinan berisi informasi rahasia.
Meskipun pedoman Departemen Hukum mencegah membuat komentar publik tentang melanjutkan penyelidikan atau melakukan sesuatu yang dapat mempengaruhi pemilihan, Comey mengatakan ia berkewajiban untuk mengungkap keberadaan email baru.
NEW YORK TIMES|GUARDIAN|YON DEMA