Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Guru Pertama Penyandang Sindroma Down di Amerika Latin

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Noelia Garella. oddee.com
Noelia Garella. oddee.com
Iklan

TEMPO.CO, Cordoba - Penyandang sindroma down kerap dipandang sebelah mata. Kelebihan kromosom, yang menyebabkan penyandang sindroma down berbeda, ternyata bagi Noelia Garella, 31 tahun, tidak menjadi hambatan untuk meraih cita-citanya.

Saat masih kanak-kanak, Noelia bahkan ditolak masuk sekolah karena menganggapnya sebagai "monster". Sekarang, dia menjadi guru sekolah taman kanak-kanak.

Noelia, yang meraih gelar sarjana ekonomi dan manajemen organisasi di usianya ke-29 tahun memang sangat mencintai anak-anak. Kini dia mengajar di Taman Kanak-kanak Jeromito, Cordoba, Argentina.

Di bawah bimbingannya, anak-anak duduk manis mendengarkan cerita, dan antusias mengikuti  gerak-gerik sang guru saat Noelia menirukan ikan hiu memamerkan gigi-giginya.

"Saya mengagumi ini, bahkan sejak masih kecil saya selalu ingin jadi guru, karena saya sangat menyukai anak-anak," kata Noelia. "Saya ingin mereka membaca dan mendengar, karena dalam masyarakat, orang harus saling mendengarkan."

Keinginan kuat Noelia menginspirasi rekan-rekannya untuk mempekerjakannyai sebuah taman kanak-kanak di Cordoba, meski beberapa pihak keberatan. "Pihak yang berwenang menilai Noelia tidak boleh memegang kelas karena kondisinya," kata Alejandra Senestrari, mantan direktur sekolah yang mempekerjakan Noelia.

Tapi para guru, orang tua bahkan walikota membelanya. Mereka menegaskan tidak ada alasan Noelia tidak diperkenankan mengajar di kelas belajar membaca. "Seiring dengan berlalunya waktu, bahkan mereka yang dulu menolak, kini bergabung untuk mendorong Noe sebagai guru," kata Senestrari.

"Kami segera menyadari bahwa dia punya tujuan yang kuat. Dia memberikan kepada anak-anak itu, sesuatu yang sangat berharga, yaitu cinta."

Ibu Noelia, Mercedes Cabrera, tampak berkaca-kaca saat putrinya mengisahkan masa-masa saat ditolak masuk taman kanak-kanak. Saat sang direktur mengatakan kepada orang tuanya, "Tidak ada monster di sini." Noelia tersenyum. "Guru itu seperti cerita yang saya bacakan kepada anak-anak. Dia bilang monster yang sedih, tidak tahu apa-apa, dan selalu salah. Saya adalah monster yang bahagia."

Di negara-negara lain, terdapat sejumlah penyandang sindroma down menjadi guru. Namun Noelia tampaknya yang pertama di Amerika Latin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Amerika Latin, anak-anak penyandang sindroma down bahkan ditolak masuk sekolah umum.  Kisah Noelia menjadi inspirasi bagi penyandang sindroma down lainnya, juga bagi para orang tua mereka. Bahwa penyandang sindroma down pun bisa meraih cita-cita mereka.

Bahkan kolega Noelia pun tergerak pada kisahnya. "Ini adalah pengalaman unik bagi para staf," kata Susana Zerdan, direktur atasan Noelia saat ini.

"Cara anak-anak menerimanya, bekerja sama secara alamiah di sekolah, ada pelajaran hidup bagi kami semua."

Noelia pertama kali masuk dalam sistem pendidikan Cordoba sebagai asisten kelas membaca pada 2012. Dia suka menari Latin di waktu senggangnya. Dia juga ingin memiliki anak sendiri suatu ketika.

Sejak Januari lalu, dia bertanggung jawab bersama satu guru lainnya dalam sebuah kela di Taman Kanak-kanak Jermonito. "Saya punya murid penyandang sindroma dwon di kelas saya. Dia luar biasa. Sangat menyenangkan seseorang seperti saya dilahirkan."

Seperti dilansir dalam situs Ikatan Sindroma Down Indonesia, sindroma down terjadi karena kelainan pembelahan sel yang menghasilkan janin dengan tiga copy kromosom, bukan dua sebagaimana normalnya. Karena itu jumlah kromosom penyandang sindroma down ada 47.

Semua sindroma down mempunyai tingkat keterbelakangan yang berbeda. Namun tidak menutup kemmungkinan kekuatan atau kelebihan bakat setiap individu. Anak-anak sindroma down melakukan aktivitas seperti anak-anak lainnya meski perkembangannya lebih lambat.

Anak sindroma down juga memiliki potensi besar, karena yang memiliki kelainan hanyalah kromosom-nya, bukan otaknya. Bila ditangani sejak dini, maka potensinya juga dapat dimaksimalkan.

THE INDEPENDENT | ISDI.ORG| NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antar Spanyol Cukur Argentina 6-1, Isco Bicara Soal Real Madrid

28 Maret 2018

Pemain Timnas Spanyol, isco. (REUTERS/Juan Medina)
Antar Spanyol Cukur Argentina 6-1, Isco Bicara Soal Real Madrid

Isco memborong tiga gol saat Timnas Spanyol mencukur Argentina 6-1 dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018.


Kasus Penculikan, Momen Sedih Saat Alum Berpisah dengan Jorge

8 Februari 2018

Poster pencarian anak Argentina bernama Alum. Twitter.com
Kasus Penculikan, Momen Sedih Saat Alum Berpisah dengan Jorge

Ada kisah mengharukan setelah kasus penculikan bocah Argentina Alum Lagone Avalus, 7 tahun, terungkap.


Berakhirnya Kisah Penculikan Bocah Argentina di Toraja Utara

7 Februari 2018

ilustrasi penculikan. Tempo/Indra Fauzi
Berakhirnya Kisah Penculikan Bocah Argentina di Toraja Utara

Kasus penculikan seorang bocah Argentina bernama Alun berakhir di Toraja. Polisi mengisahkan kronologi penangkapan ayah yang menculik anaknya itu.


Heboh, Anak Kambing Berwajah Iblis Lahir di Argentina

22 Juli 2017

Seekor kambing terlahir dengan wajah menyeramkan di San Luis province, Argentina. Foto/CEN
Heboh, Anak Kambing Berwajah Iblis Lahir di Argentina

Masyarakat Argentina dihebohkan dengan kemunculan seekor anak kambing dengan wujud aneh yang dianggap menyerupai iblis.


Melawan Macri, Bekas Presiden Argentina Dirikan Partai Baru

21 Juni 2017

Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner melambaikan tangan kearah pendukungnya usai menyampaikan pidato terakhirnya di istana presiden Casa Rosada , Buenos Aires, Argentina, 9 Desember 2015. Puluhan ribu orang menghadiri acara perpisahan Presiden Cristina Fernandez de Kirchner. REUTERS/Andres Stapff
Melawan Macri, Bekas Presiden Argentina Dirikan Partai Baru

Cristina Fernandez de Kirchner adalah Presiden Argentina ke-55 dari 2007 hingga 2015.


Wow! Wanita Seberat 120 Kg Menangi Kontes Kecantikan

13 Desember 2016

Estefania Correa, Queen of Vendimia. Facebook.com
Wow! Wanita Seberat 120 Kg Menangi Kontes Kecantikan

Seorang wanita yang mengalami masalah berat badan menciptakan sejarah ketika memenangkan kontes kecantikan di barat Provinsi Mendoza, Argentina.


28 Pendukung Rezim Diktator Argentina Dibui Seumur Hidup

26 Agustus 2016

Ilustrasi. prolife.org.nz
28 Pendukung Rezim Diktator Argentina Dibui Seumur Hidup

Para terdakwa terbukti menyiksa dan membantai rival politik selama rezim militer pada 1976 sampai 1983 di sebuah pusat tahanan.


Bujuk Messi, Pelatih Baru Argentina Terbang ke Barcelona  

10 Agustus 2016

Pemain timnas Argentina, Lionel Messi tampak kecewa usai timnya dikalahkan oleh Cile dalam final Piala Copa Amerika 2016 di East Rutherford, N.J., 26 Juni 2016. Pada final Piala Copa Amerika, Argentina ditaklukkan Cile yang berakhir dengan tendangan pinalti 2-4. Adam Hunger-USA TODAY Sports
Bujuk Messi, Pelatih Baru Argentina Terbang ke Barcelona  

Upaya membujuk Messi agar tak pensiun dari timnas Argentina belum usai. Pelatih baru Tim Tango rela terbang ke Barcelona demi berbicara dengannya.


Paus Tolak Donasi 16,666 Juta Peso karena Ada Angka Iblis 666

15 Juni 2016

Paus Fransiskus berbicara kepada reporter dalam pesawat penerbangan dari Roma ke Kuba, 12 Februari 2016. Diharapkan pertemuan tersebut akan mempererat hubungan antara kedua gereja yang terpecah. Alessandro Di Meo/Pool Photo-AP
Paus Tolak Donasi 16,666 Juta Peso karena Ada Angka Iblis 666

Sumbangan tersebut diberikan Presiden Argentina yang tak disukai Paus Fransiskus.


Habisi Kelompok Kiri, Diktator Argentina Dibui 20 Tahun  

2 Juni 2016

Mantan diktator yang juga Mantan pemimpin junta militer Argentina, Reynaldo Bignone. independent.co.uk
Habisi Kelompok Kiri, Diktator Argentina Dibui 20 Tahun  

Reynaldo Bignone, diktator Argentina, dihukum 20 tahun penjara karena terlibat dalam peristiwa penghilangan orang yang dianggap kelompok kiri, marxis.