TEMPO.CO, Yerusalem - Sekelompok ilmuwan mengklaim untuk pertama kali setelah berabad-abad lamanya berhasil menemukan lempengan batu yang menjadi palungan bagi jenazah Yesus Kristus. Seperti dilansir Daily Mail, Kamis, 27 Oktober 2016, palungan itu ditemukan saat pengerjaan renovasi Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem.
Selama ini lempengan batu tempat jenazah Yesus dibaringkan tertutup marmer setidaknya sejak 1555. "Ini akan menjadi analisis ilmiah yang panjang, tapi kami akhirnya akan dapat melihat permukaan batu asli yang digunakan membaringkan jenazah Yesus Kristus," kata Fredrik Hiebert, arkeolog National Geographic Society.
Baca Juga
Sebenarnya, Berapa Banyak Jumlah Bintang di Langit?
Apakah Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Terpecahkan?
Seperti yang tertulis dalam kitab suci Perjanjian Baru, jenazah Yesus dibaringkan pada lempengan batu di gua batu kapur setelah wafat akibat penyaliban oleh Pontius Pilatus lebih dari dua ribu tahun silam. Dia bangkit tiga hari setelah kematiannya, ketika sejumlah wanita yang hendak mengurapi jenazahnya tak menemukannya di dalam makam itu.
Kini lempengan batu tersebut tertutup oleh apa yang disebut sebagai “Edicule” (rumah kecil), yang terakhir kali direkonstruksi pada 1808-1810 setelah hancur dalam kebakaran. Kini Edicule dan interior makam sedang menjalani pemulihan oleh tim ilmuwan dari Universitas Teknik Nasional Athena di bawah arahan Profesor Antonia Moropoulou.
Menurut para ilmuwan, ditemukannya pembaringan tersebut, yang dianggap tempat paling suci bagi umat Nasrani, akan memudahkan mereka mengatur dan menentukan tampak asli makam Yesus.
DAILY MAIL | NATIONAL GEOGRAPHIC | YON DEMA
Vonis Jessica
Jessica Dihukum 20 Tahun Bui, Vonis Sesuai Tuntutan Jaksa
Jessica Dibui 20 Tahun, Otto: Lonceng Kematian bagi Keadilan