Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duterte Ingin Pasukan AS Keluar dari Filipina dalam 2 Tahun  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, tiba dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2016. Isu keamanan di perairan Indonesia dan Filipina akan menjadi salah satu fokus pembahasan kedua kepala negara. TEMPO/Subekti
Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, tiba dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2016. Isu keamanan di perairan Indonesia dan Filipina akan menjadi salah satu fokus pembahasan kedua kepala negara. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kian lantang menyuarakan retorika anti-Amerika Serikat saat ia menyebut keinginannya untuk menarik semua pasukan asing dari negerinya dalam dua tahun.

Saat berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para pengusaha di Jepang, Duterte memahami jika pernyataannya tentang "perpisahan" militer Filipina dengan Amerika Serikat telah membuat marah Washington. Namun dia mengatakan tekadnya menjalankan politik luar negeri yang independen.

"Saya ingin, mungkin dalam dua tahun ke depan, negara saya bebas dari kehadiran pasukan militer asing," katanya seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis, 27 Oktober 2016. "Saya ingin mereka keluar," ujarnya.

Duterte menjelaskan, pasukan Amerika telah berada di negaranya sejak Amerika menjalin perjanjian keamanan dengan Presiden Filipina sebelumnya, Benigno Aquino. Adapun pasukan Amerika tersebut berada di lima pangkalan militer yang tersebar di Filipina.

Duterte berjanji merevisi isi perjanjian antara negaranya dan Amerika. Dia bahkan berharap bisa membatalkan perjanjian keamanan dengan Amerika. Artinya, negaranya sudah tak ingin lagi dicampuri oleh Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, beberapa jam kemudian, Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay berusaha menenangkan kekhawatiran atas masa depan hubungan militer dengan sekutu lama mereka itu.

"Tidak ada alasan saat ini untuk mengakhiri perjanjian kami karena kepentingan nasional kami," katanya kepada wartawan di Tokyo. Dia menjelaskan, Filipina akan terus menghormati kewajiban perjanjian antara negaranya dan Amerika. Sedangkan Duterte ingin mempererat hubungannya dengan Cina.

Duterte juga mendukung Cina atas klaim kepemilikan Laut Cina Selatan yang kini masih menjadi sengketa. Diperkirakan Cina sedang membangun dominasi rute pelayaran untuk perdagangan ekonomi. Perdagangan di Laut Cina Selatan diperkirakan mencapai US$ 5 triliun setiap tahun.

THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.


Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Partai PDP-Laban pimpinan Cusi mencanangkan tim Go-Duterte untuk pemilihan presiden 2022.[Inquirer.net]
Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.


Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Maria Ressa. REUTERS
Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.


Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Mahasiswa dan aktivis berkumpul di luar Komisi Pemilihan untuk memprotes penghitungan tidak resmi pemilihan nasional, menunjukkan kandidat presiden Ferdinand
Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden


Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Ferdinand Marcos Jr. putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan (REUTERS | Romeo Ranoco)
Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.


Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Ferdinand Marcos Jr. putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan (REUTERS | Romeo Ranoco)
Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte


KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

Seorang demonstran memegang poster selama protes menyusul pengumuman pencalonan Ferdinand
KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres


Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Seorang polisi memeriksa penumpang di dalam jeepney yang melewati pos pemeriksaan pada hari pertama lockdown dua minggu untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 6 Agustus 2021. REUTERS/Eloisa Lopez
Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19


Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Rodrigo Duterte. REUTERS
Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.


Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.
Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.