TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini sedikitnya sepuluh perempuan yang mengaku korban pencabulan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersaksi mereka mengalami pelecehan seksual yang dilakukan Trump. "Tangan kanannya menyentuh payudaraku," kata perempuan bernama Karena Virginia, salah satu korban, seperti yang dikutip dari The Guardian pada Jumat, 21 Oktober 2016.
Virgina mengungkapkan tindakan calon presiden dari Partai Republik ini di hadapan publik. Virginia didampingi oleh pengacara Gloria Allred. Virginia menceritakan, pertama kali bertemu Donald Trump pada 1998 saat ia berada di turnamen tenis di Amerika Serikat. Perempuan itu mengaku, Donald Trump meremas payudaranya dan mengatakan komentar yang tak pantas tentangnya.
Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, Trump Tuding Ada Konspirasi Global
"Waktu itu, saya sedang menunggu mobil yang akan membawaku pulang," ujar Virginia. Mendadak Donald Trump mendekatinya bersama seorang lelaki. Dia kemudian menarik lengannya dan memegang payudaranya. "Apa kamu tidak tahu siapa saya?" kata Virginia menirukan pernyataan Trump ketika itu. Virgina pun merasa tertekan saat itu, dan malu atas kejadian tersebut.
Selain Virginia, sembilan perempuan lain menuduh Trump melakukan hal yang sama. Kebanyakan mereka mengaku Trump melecehkan atau menyentuh tanpa persetujuan mereka. Di antara mereka adalah Jill Harth, yang diklaim dalam gugatan 1997 bahwa Trump mencoba secara seksual menyerangnya. Dia pernah membuat klaim jauh sebelum Washington Post menerbitkan rekaman terkenal tentang hal itu.
Baca: Patung Telanjang Hillary Clinton Muncul di Manhattan, AS
Perempuan lain bernama Jessica Leeds yang diklaim dalam artikel New York Times mengakui bahwa Trump meraba-raba dia di dalam pesawat. Dalam artikel yang sama, Rachel Crooks, yang bekerja di Trump Tower sebagai sekretarisnya, menuduh bahwa Donald Trump merangkulnya dan pernah menciumnya.
Virginia adalah wanita kedua yang menceritakan kisahnya dengan bantuan Allred. Pekan lalu, Allred mengadakan konferensi pers yang sama dengan Summer Zervos, mantan kontestan di The Apprentice (acara milik Trump) yang mengklaim bahwa Trump menggunakan sebuah pertemuan tentang peluang pekerjaan sebagai kedok untuk meraba-raba dan melancarkan pelecehan seksual.
Baca: Hong Kong Bikin Patung Jokowi, Ahok: Donald Trump Kalah
Donald Trump menampik semua tudingan itu di hadapan publik. Trump menegaskan, bahwa dia tidak bakal meminta maaf kepada istrinya, karena ia yakin sama sekali tidak melakukan apa yang dituduhkan oleh para perempuan tersebut.
THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT
Baca Pula
Hasil Tes DNA Cocok, Akankah Gatot Brajamusti Nikahi CT?
Disebut Nazaruddin Korupsi E-KTP, Ini Kata Gamawan