TEMPO.CO, Wina - Kementerian Luar Negeri Austria akan menghancurkan rumah kelahiran pemimpin Nazi Adolf Hitler. Tujuannya mencegah agar rumah Hitler itu tidak dijadikan tempat suci oleh faksi Neo-Nazi.
Menurut Menteri Luar Negeri Austria Wolfgang Sobotka, jika sudah dihancurkan, lahan bekas rumah Hitler akan didirikan gedung baru. "Akan digunakan badan amal atau pemerintah daerah," ujarnya, seperti yang dilansir Telegraph, Senin, 17 Oktober 2016.
Sobotka mengatakan keputusan menghancurkan rumah Hitler diambil berdasarkan rekomendasi komite ahli. Komite itu memang dibentuk untuk membuat keputusan terkait dengan bangunan kontroversial yang terletak di Kota Braunau Am Inn, bagian utara Austria, tersebut.
Rumah Hitler itu berwarna kuning dan kosong sejak 2011. Saat itu, pemerintah terlibat dalam perselisihan dengan pemilik yang juga penduduk lokal, Gerlinde Pommer.
Selama lebih dari satu abad, keluarga Pommer menguasai rumah yang menjadi saksi kelahiran Hitler pada 20 April 1889. Pada awal 1970-an, pemerintah Austria menandatangani sewa dengan Pommer dan menjadikan tempat itu sebagai pusat perawatan penyandang cacat.
Namun perjanjian itu dihentikan lima tahun lalu ketika Pommer menolak memberikan izin melakukan renovasi. Dia turut menolak tawaran pembelian yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri Austria.
Pada Juli, pemerintah menyetujui undang-undang untuk menyita rumah dari Pommer. Namun juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan undang-undang itu belum berlaku karena masih menunggu persetujuan dari parlemen.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa rumah keluarga Hitler tersebut harus dipertahankan. Alasannya, beberapa struktur yang masih ada terkait dengan pemimpin Nazi.
Tempat itu juga bukan satu-satunya bangunan yang berhubungan dengan Hitler yang akan dialihfungsikan ataupun dihancurkan. Sebuah rumah di Leonding, daerah yang dekat dengan rumah milik Pommer, yang merupakan tempat Hitler hidup saat remaja, sekarang digunakan untuk menyimpan peti mati.
Batu nisan yang menandai kuburan orang tua Hitler, tempat ziarah lain untuk Neo-Nazi, telah dibongkar tahun lalu atas permintaan keluarga. Sebuah sekolah yang pernah menjadi tempat belajar Hitler di Fischlham, Braunau, dipasangi sebuah plakat untuk mengutuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Bunker bawah tanah di Berlin, tempat Hitler bunuh diri pada 30 April 1945, juga telah dihancurkan. Situs itu dibiarkan kosong sampai pemerintah Jerman Timur membangun sebuah kompleks apartemen di sekitarnya pada akhir 1980-an.
TELEGRAPH | CBS NEWS | YON DEMA
Baca Juga:
Hina Mendiang Raja Thailand di Medsos, Wanita Ini Dihukum
Kartunis Politik Malaysia Dicegah ke Luar Negeri
KJRI Sabah 'Menikahkan' 200 Pasutri WNI