TEMPO.CO, London - Bergaya sampai tubuh berada di peti mayat? Kenapa tidak? Begitulah yang ditawarkan Lyst, perusahaan fashion di Inggris yang menjual koleksinya yang diberi nama Over My Dead Body.
Ternyata, dari hasil survei Lyst, sebagian besar warga Inggris yang disurvei, 85 persen, menginginkan tetap bergaya hingga jasad mereka ditaruh di dalam peti mayat. Untuk itu, mereka rela mengeluarkan uang hingga 1.000 pound sterling atau Rp 16 juta untuk membeli fashion yang mereka inginkan saat ajal menjemput.
Nah, hasil survei yang dilakukan Lyst menunjukkan keinginan warga Inggris yang lebih rinci lagi. Misalnya, sebanyak 52 persen wanita menginginkan mode kelas tinggi saat jasadnya berada di peti jenazah. Sekitar 31 persen lainnya memilih pakaian tidur sebagai pakaian kematiannya.
Baca:
Goda Pramugari, Pria Ini Diusir Keluar dari Pesawat
Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Dini Hari Tadi
Sedangkan hasil survei untuk kaum pria menunjukkan 23 persen pria menggemari pakaian olahraga bisbol untuk dipakai saat pemakamannya.
Untuk koleksi sepatu, sekitar 45 persen wanita memilih sepatu hak tinggi jenis stiletto, sementara sebagian pria menggemari sepatu hitam yang cocok dengan pakaian rapi. Secara keseluruhan, mayoritas pria menginginkan pakaian yang santai dibandingkan wanita, dengan seperlima dari mereka lebih suka memakai sandal.
Menurut direktur editorial perusahaan fashion Lyst, Katherine Ormerod, apa yang dipakai oleh orang yang telah meninggal melambangkan kepribadiannya ketika masih hidup. "Mereka berkata, hidup ini terlalu singkat untuk memakai pakaian yang membosankan. Kami setuju dengan pendapat itu dan mengambil inisiatif untuk memperkenalkan koleksi ini," katanya, seperti dikutip dari Mirror, 14 Oktober 2016.
MIRROR | YON DEMA