TEMPO.CO, Bangkok - Pemimpin seluruh dunia memberikan penghormatan kepada mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang wafat pada Kamis, 13 Oktober 2016.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon memuji dedikasi yang ditunjukkan Bhumibol terhadap Thailand dan warisannya sebagai pemimpin yang menyatukan negara sekaligus dihormati oleh seluruh dunia.
"Ki-moon berharap Thailand akan terus menghargai warisan Raja Bhumibol terhadap komitmen nilai-nilai universal dan menghormati hak asasi manusia," kata juru bicara Sekjen PBB itu melalui sebuah pernyataan.
Presiden Barack Obama juga memuji pemerintahan raja itu sebagai teman dekat dan sekutu Amerika Serikat. Obama menggambarkan Bhumibol sebagai "juara yang tidak kenal lelah" untuk mengembangkan Thailand selain mengabdikan diri meningkatkan kualitas rakyat. "Saya masih ingat penghormatan yang diberikan Raja Bhumibol ketika mengunjungi Thailand pada 2012," ujar Obama.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga turut memberikan ucapan belasungkawa dengan mencatat prestasi Thailand selama 70 tahun pemerintahan Bhumibol. Putin mengatakan Raja Bhumibol telah memimpin pembangunan ekonomi dengan sukses dan memberikan kontribusi terhadap penguatan posisi Thailand di luar negeri.
"Raja telah memenangi cinta yang tulus dari orang dan rasa hormat yang tinggi di luar negeri," tutur Putin.
Raja Belanda Willem-Alexander juga menyampaikan dukacita mendalam dan memuji Raja Bhumibol sebagai orang yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai harmoni dan kerja sama damai di negaranya.
Adapun Perdana Menteri Inggris Theresa May menyampaikan belasungkawanya yang tulus untuk keluarga kerajaan dan rakyat Thailand.
Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven juga memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga kerajaan dan untuk seluruh rakyat Thailand.
Sedangkan Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa dengan menyebut Raja Bhumibol sebagai salah satu pemimpin tertinggi sepanjang masa yang secara luas dihormati rakyatnya.
Adapun Presiden Republik Irlandia Michael D. Higgins mengatakan dunia kehilangan raja yang memerintah terlama dan seorang negarawan yang sangat berkomitmen untuk perdamaian.
Keluarga Kerajaan Belgia juga mengirimkan ungkapan belasungkawa. "Sangat sedih atas meninggalnya HM Raja Bhumibol. Hormat kami untuk keluarga yang ditinggalkan dan seluruh penduduk Thailand," bunyi pesan dari keluarga Kerajaan Belgia.
Pemimpin negara tetangga, Singapura dan Malaysia, pun turut berbagi kesedihan atas wafatnya Raja Bhumibol. Presiden Indonesia Joko Widodo juga tidak lupa memberikan pernyataan dukacita sembari memuji kebaikan Bhumibol.
Bhumibol yang memerintah sejak 70 tahun lalu telah berulang kali menyaksikan konflik politik, kudeta, dan kekerasan. Raja Bhumibol meninggal dunia pada usia 88 tahun ketika Thailand masih di bawah pemerintahan militer yang oleh beberapa pengamat disebutkan dapat memicu ketegangan politik dan kemerosotan ekonomi.
Pemerintah junta juga telah mengumumkan Putra Mahkota Vajiralongkorn sebagai penggantinya. Namun Vajiralongkorn meminta waktu sebelum dinobatkan sebagai raja.
TIME | ASIA CORRESPONDENT | YON DEMA