TEMPO.CO, Elizabeth - Ahmad Khan Rahimi, tersangka serangan bom di New York dan New Jersey bulan lalu, menyatakan tidak bersalah atas dakwaan percobaan pembunuhan. Hal ini dia sampaikan dari tempat tidur rumah sakit di Kota Elizabeth, New Jersey.
“Tidak bersalah, Yang Mulia,” kata Rahimi, Kamis, 13 Oktober 2016, waktu setempat. Rahimi menjawab pertanyaan hakim Regina Caulfield dalam pemeriksaan selama tujuh menit. Terlihat pucat dan berjenggot lebat, ia menarik selimut rumah sakit hingga ke lehernya.
Seperti dilansir Yahoo News, Jumat, 14 Oktober 2016, pria warga Amerika keturunan Afganistan ini membela diri atas dakwaan akan membunuh lima polisi dan memiliki senjata ilegal saat melarikan diri ke New Jersey. Ia terpaksa membela diri di kamar rumah sakit karena sempat dalam kondisi kritis dalam baku tembak dengan polisi pada 19 September lalu.
Rahimi kini ditahan di rumah sakit dengan jaminan US$ 5,2 juta. Ia juga didakwa atas tindakan terorisme serta penggunaan senjata massal setelah meledakkan bom pada 17 September lalu.
Pengacara Rahimi, Peter Liguori, berdiri di samping tempat tidur mengenakan pakaian rumah sakit di luar setelan jas dan sarung tangan. Dalam kesempatan itu, Liguori memperbaiki ejaan nama kliennya sebagai Rahimi, bukan Rahami seperti yang ditulis otoritas Amerika Serikat.
Serangan di wilayah Chelsea, New York, melukai 31 orang. Sedangkan bom kedua di Kota Seaside Park, New Jersey, berhasil dijinakkan marinir Amerika Serikat. Rahimi didakwa memasang bom lain di Chelsea dan lima bom pipa di kota kelahirannya, Elizabeth. Bom-bom itu berhasil dijinakkan aparat. Jika terbukti bersalah, Rahimi akan mendekam seumur hidup di balik jeruji besi.
Meski FBI menyebut ia beraksi sendiri, Rahimi diduga terpengaruh Osama bin Laden dan Anwar al-Awlaki dari Al-Qaeda. Otoritas Amerika Serikat menyebutkan ia kerap mengunjungi Afganistan dan Pakistan, lokasi tempat ia menikah dan istrinya kini tengah hamil.
YAHOO NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI