TEMPO.CO, New York - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi menunjuk Antonio Guterres sebagai sekretaris jenderal baru, menggantikan Ban Ki-moon yang akan mengakhiri masa jabatannya akhir tahun ini.
Seperti dilansir Yahoo News, Jumat, 14 Oktober 2016, bekas Perdana Menteri Portugal itu berjanji akan menjadi “jembatan perdamaian” dan “wasit yang adil” setelah 193 negara anggota pada Kamis waktu setempat secara aklamasi menunjuk dia sebagai diplomat nomor 1 dunia mulai 1 Januari 2017.
Guterres disambut tepuk tangan meriah saat memasuki ruang pertemuan. “Saya sangat menyadari tantangan yang dihadapi PBB dan keterbatasan Sekjen. Masalah dramatis yang dihadapi dunia hanya dapat diatasi dengan pendekatan rendah hati,” katanya di hadapan perwakilan negara dunia.
Politikus sosialis yang telah bekerja sebagai Ketua Badan Dunia untuk Pengungsi selama satu dekade terakhir ini diharapkan dapat bekerja lebih efektif ketimbang Ban, yang dianggap terlalu lemah menghadapi negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Rusia.
Para pemimpin dunia pun menyambut tanggung jawab baru Guterres dengan hangat. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut Guterres memiliki karakter, visi, dan keahlian untuk memimpin PBB dalam masa kritis. Sedangkan Presiden Rusia menelepon Guterres dari Kremlin dan mendoakannya berhasil dalam situasi yang semakin genting.
Kepada wartawan seusai pemilihan, pria 67 tahun yang piawai bicara dalam empat bahasa itu mendesak para pemimpin dunia bersatu menghadapi konflik Suriah. “Apa pun perbedaan yang ada, sangat penting bagi mereka untuk bersatu dan berjuang demi perdamaian.”
YAHOO NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI