Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hak Istimewa Raja Bhumibol Adulyadej

image-gnews
Sebuah foto menggambarkan Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej ditampilkan saat terjadinya aksi unjuk rasa anti-pemerintah di dekat Gedung Pemerintah di Bangkok tanggal 12 Mei 2014. Raja Thailand yang telah berumur 88 tahun ini dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir. REUTERS
Sebuah foto menggambarkan Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej ditampilkan saat terjadinya aksi unjuk rasa anti-pemerintah di dekat Gedung Pemerintah di Bangkok tanggal 12 Mei 2014. Raja Thailand yang telah berumur 88 tahun ini dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya Bhumibol Adulyadej membuat jagat politik kehilangan sosok yang sering menjaga keutuhan bangsa Siam. Bhumibol diberi keleluasaan menggunakan senjata pamungkasnya untuk mendamaikan kemelut politik yang kerap melanda Thailand. "Jika Anda tidak membantu mendorong demokrasi berjalan ke depan, negeri ini akan runtuh," kata Raja Bhumibol Adulyadej 2006 silam.

Sejak tahun 1932 lahir hak istimewa bagi raja Thailand melalui pemberlakuan undang-undang kerajaan konstitusional. Raja dilimpahi hak mutlak oleh seluruh rakyat untuk mengatasi krisis politik yang mengancam keutuhan bangsa. Tercatat Bhumibol kerap menggunakan hak nya sejak ia naik takhta tahun 1950.

Kisruh pertama yang dibereskan oleh Bhumibol terjadi tahun 1973, ketika kelompok mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan militer. Keadaan waktu itu sangat genting, Perdana Menteri Jenderal Thanom Kittikachorn memerintahkan tentara menembaki demonstran. Ratusan mahasiswa tewas di jalan-jalan kota Bangkok.

Baca:
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Mangkat
Raja Thailand Kritis, Parlemen Gelar Sidang Khusus
Raja Bhumibol Adulyadej, Dicintai Rakyatnya Dihormati Dunia

Raja kelahiran Massachusetts, Amerika Serikat 5 Desember 1927 langsung turun dan meminta Jenderal Thanom menghentikan aksinya. Sang jenderal dititahkan mengundurkan diri dan ia patuh. Akhirnya lahirlah Perdana Menteri Sanya Dharmasakti sebagai pemerintahan sipil yang berkuasa sampai 1975.

Kali lain Perdana Menteri Prem Tinsulanonda yang berkuasa tahun 1980 diselamatkan Raja Bhumibol dari ancaman kudeta militer. Kelompok pemberontak menghentikan aksinya, begitu Raja Bhumibol menyatakan dukungannya pada PM Prem. "Saya melakukan apa yang diperlukan, itu saja," ujarnya saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak saja soal kudeta yang dihentikan Raja Bhumibol, contoh lain terjadi awal 1970-an Raja Bhumibol membantu menghentikan penghancuran pendukung komunis di provinsi-provinsi timur laut Thailand. Waktu itu militer Thailand menggempur desa-desa yang banyak dihuni warga komunis. Raja Bhumibol tiba-tiba berkunjung ke sana. Tidak berapa lama kemudian berdirilan sebuah bendungan yang mengairi ladang-ladang kering dan pemberontakan segera mereda.

Warga muslim Thailand di sebelah selatan juga pernah mengalami keampuhan hak istimewa Raja Bhumibol. Ia melawan gerakan separatis Islam dengan memberikan keleluasaan pada mereka untuk beribadat. Termasuk memberlakukan hukum Islam seprovinsi Pattani, Satun, dan Narathiwal.

Tahun 1992 Raja Bhumibol kembali melaksanakan hak istimewanya. Perdana Menteri Suchinda Kraprayoon yang dianggap bertanggungjawab atas tragedi yang menelan 40 korban jiwa akhirnya mengundurkan diri. Pertemuan empat mata dengan Raja ditambah tuntutan oposisi membuat Suchinda meletakan jabatan.

Model campur tangan Raja Bhumibol lainya terjadi tahun 2006. Waktu itu, suami Sirikit Kitiyakara itu menolak permintaan Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, dan Ketua Pengadilan Administrasi mengeluarkan fatwa meminta Perdana Menteri Thaksin Shinawatra mundur.

Ia tak menyentuh pasal 7 konstitusi, yang mempersilakan raja menunjuk perdana menteri sementara. Bhumibol justru mengembalikan bola ke tangan ketiganya. "Kerajaan konstitusional tak memberi raja kekuasaan melakukan sekehendak hatinya," ujar Bhumibol.
Evan/PDAT Sumber Diolah Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Thailand Berang Timnas Thailand Kalah dari Indonesia, Ini Profil Maha Vajiralongkorn Raja Terkaya di Dunia

22 Mei 2023

File foto Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn menghadiri Royal Ploughing Ceremony di Bangkok, Thailand, 13 Mei 2015. Ia meminta waktu untuk diumumkan secara resmi sebagai Raja Thailand. Ia mengaku butuh waktu untuk berkabung bersama rakyat Thailand, usai wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej. REUTERS
Raja Thailand Berang Timnas Thailand Kalah dari Indonesia, Ini Profil Maha Vajiralongkorn Raja Terkaya di Dunia

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn berang kepada timnas Thailnad usai kalah dari Indonesia di SEA Games 2023. Begini profil raja terkaya di dunia.


Kisah Ratu Sirikit, Istri Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang Disanjung Rakyatnya

12 Agustus 2022

File foto Raja Bhumibol Adulyadej bersama istrinya, Ratu Sirikit saat menghadiri upacara kremasi massal sebagai simbolis untuk tentara Thailand dan warga sipil yang tewas dibunuh oleh pemberontak komunis di Bangkok, Thailand, 12 April 1977. AP Photo
Kisah Ratu Sirikit, Istri Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang Disanjung Rakyatnya

Ratu Sirikit memikat Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej dan resmi menjadi pendamping hidupnya. Ia memiliki 38 gelar kehormatan dan sidanjung rakyatnya.


Profil Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand Pemegang Rekor Monarki Terlama Dunia

9 Juni 2022

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej bersama Ratu Sirikit menghadiri perayaan King's Coronation ke-60 di Bangkok, 9 Juni 2006. Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014.  REUTERS
Profil Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand Pemegang Rekor Monarki Terlama Dunia

Kala itu Bhumibil berusia 19 tahun dan tercatat menjadi raja ke-9 dari Dinasti Chakri Thailand, atau dijuluki pula Raja Rama IX.


Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Kritik Sikap Raja Maha Vajiralongkorn

25 Oktober 2020

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa para bangsawan saat mereka meninggalkan upacara keagamaan untuk memperingati kematian Raja Chulalongkorn di The Grand Palace di Bangkok, Thailand, Jumat, 23 Oktober 2020. Namun di akhir Agustus 2020, Vajiralongkor kembali menganggkat Sineenat sebagai selirnya. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Kritik Sikap Raja Maha Vajiralongkorn

Raja Maha Vajiralongkorn memuji tindakan seorang warga yang membawa foto mendiang Raja Bhumibol Adulyadej saat demonstrasi pro-demokrasi.


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


Usai Kremasi Raja Thailand, Bangkok Malam Hari Kembali Berdenyut

27 Oktober 2017

The Great Victory Chariot diarak dalam prosesi pemakaman untuk mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebelum Upacara Kremasi Kerajaan di depan Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS
Usai Kremasi Raja Thailand, Bangkok Malam Hari Kembali Berdenyut

Warga setempat dan wisatawan mengikuti upacara kremasi Raja Thailand.


Hormati Kremasi Raja Thailand, Kawasan Hiburan Malam Tutup

27 Oktober 2017

Warga mengenakan pakaian hitam saat berlangsungnya upacara Kremasi Raja Bhumibol Adulyadej di jalanan di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. Abdullah Zulkifli, Counselor KBRI Bangkok
Hormati Kremasi Raja Thailand, Kawasan Hiburan Malam Tutup

Jalan Khao Son di Thailand yang dikenal sebagai tempat hiburan bagi para backpacker juga tutup untuk menghormati prosesi kremasi Raja Thailand


Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

The Great Victory Chariot diarak dalam prosesi pemakaman untuk mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebelum Upacara Kremasi Kerajaan di depan Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS
Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.


Selama Kremasi Raja Thailand, Beberapa Tempat Pelancongan Tutup

26 Oktober 2017

 The Great Victory Royal Chariot ditarik oleh pejabat militer Thailand yang menggunakan seragam untuk persiapan upacara kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej di Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS/Athit Perawongmetha
Selama Kremasi Raja Thailand, Beberapa Tempat Pelancongan Tutup

Jenazah Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dikremasi dan sejumlah tempap pelancongan tutup, juga kawasan bisnis dan restoran.


Narapidana Beri Penghormatan Terakhir kepada Raja Thailand

26 Oktober 2017

Warga membawa foto Raja Bhumibol Adulyadej saat menunggu untuk menghadiri acara kremasi di dekat Grand Palace, Bangkok, Thailand, 25 Oktober 2017. Raja Bhumibol wafat pada Kamis malam, 13 Oktober 2017  dalam usia 88 tahun. REUTERS/Athit Perawongmetha
Narapidana Beri Penghormatan Terakhir kepada Raja Thailand

Narapidana di semua penjara di Thailand memberikan penghormatan terakhir kepada Raja Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi.