Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota Parlemen Hong Kong Ucap Sumpah: Tolak Setia ke Cina

image-gnews
Pemimpin mahasiswa Nathan Law merayakan di podium setelah kemenangannya dalam pemilihan Dewan Legislatif di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip
Pemimpin mahasiswa Nathan Law merayakan di podium setelah kemenangannya dalam pemilihan Dewan Legislatif di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong- Cina mendapat tamparan keras saat upacara pelantikan anggota parlemen Hong Kong.  Beberapa anggota parlemen dari gerakan pro- demokrasi  menolak mengangkat sumpah dengan kalimat yang selama ini digunakan lembaga tersebut. Bahkan mereka menghina Cina yang dianggap sebagai penjajah.

Dalam pengangkatan sumpah anggota parlemen Hong Kong yang berlangsung pada Rabu, 12 Oktober 2016, sebanyak 6 anggota parlemen yang mewakili partai Demosisto, partai yang didirikan gerakan demokrasi Hong Kong atau Gerakan Payung  mengatakan Hong Kong bukan bagian dari Cina. Sehingga mereka tidak perlu bersumpah setia terhadap negara komunis tersebut.

Baca:
Putin Marah, Perintahkan Warga Rusia di Luar Negeri Pulang
Cina Bangun Reaktor Nuklir Mini di Laut Cina Selatan
WikiLeaks: Hillary Sebut Saudi dan Qatar Biayai ISIS

Nathan Law, 23 tahun, salah seorang penggagas  Gerakan Payung sekaligus pendiri partai politik Demosisto, bahkan menggunakan kutipan terkenal dari pemimpin gerakan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi.

“Kalian bisa merantai saya, kalian bisa menyiksa saya, kalian bahkan bisa menghancurkan saya. Tapi kalian tidak akan pernah bisa memenjarakan pikiran saya.”

Menurutnya, upacara pelantikan tersebut telah dimanfaatkan oleh rezim Cina untuk terus menekan Hong Kong.

Sebelum Law mengangkat sumpahnya, kelima temannya juga menggunakan kata-kata yang mengecam Cina, sehingga sumpah mereka harus diulang. Misalnya, Yau Wai-ching, 25 tahun, yang mengucapkan bahwa ia bersumpah akan jujur dan setia kepada Negara Hong Kong, sambil membawa bendera bertuliskan “Hong Kong bukan Cina”.

Dia kemudian diperintahkan untuk mengulangi sumpah oleh Sekretaris Jenderal Parlemen Kenneth Chen. Namun, Yau justru mengganti kata-kata dalam sumpah dengan dengan kata-kata kasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota parlemen lain yang juga ditolak sumpahnya adalah Sixtus Leung dan Edward Yiu. Anggota parlemen lain melakukan aksi protes dengan cara berbeda. Aktivis Gerakan Payung, Lau Siu-lai, membacakan sumpahnya dengan sangat lambat sambil memegang payung berwarna kuning.

Isi sumpah anggota parlemen Hong Kong itu adalah menegakkan hukum serta untuk melayani wilayah administratif khusus Hong Kong dengan sungguh-sungguh. Sumpah itu diberlakukan setelah Inggris menyerahkan Hong Kong kepada Cina pada tahun 1997 dengan perjanjian " satu negara, dua sistem." Hong Kong diberi hak  dan kebebasan yang dijamin selama 50 tahun di bawah sistem semi-otonom.

Tapi Law dan anak-anak muda tersebut khawatir bahwa Beijing akan memperketat cengkeramannya dan terus mencampuri urusan politik Hong Kong serta akan melanggar perjanjian tersebut.

Law merupakan anggota parlemen termuda Hong Kong setelah terpilih pada pemilu awal September lalu.  Law terpilih bersama dengan beberapa aktivis muda serta pendukung pro-demokrasi lainnya berhasil mempertahankan sepertiga dari 70 kursi di parlemen wilayah bekas koloni Inggris tersebut.

Jumlah tersebut cukup untuk mendapatkan hak veto terhadap sejumlah peraturan penting dan anggaran publik guna terus melawan intervensi Cina terhadap Hong Kong.

CNN|HONG KONG FREE PRESS|GUARDIAN|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Anggota parlemen pro demokrasi berkelahi dengan anggota parlemen pro Beijin saat rapat legislatif RUU Ekstradisi Cina, di Hong Kong 11 Mei 2019.[REUTERS/James Pomfret]
Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.


Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Pemimpin mahasiswaHong Kong (ki-ka) Agnes Chow, Joshua Wong dan Oscar Lai, saat berunjuk rasa menutut hak pilih universal di Hong Kong, 1 Februari 2015. REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014


Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Presiden Cina, Xi Jinping memeriksa barisan saat menandai ulang tahun ke-20 serah terima kota Hong Kong dari pemerintah Inggris ke Cina, di Hong Kong, 30 Juni 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong


Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Bendera nasional China dan Kong Hong dipamerkan di luar pusat perbelanjaan di Hong Kong, 28 Juni 2017 untuk menandai ulang tahun ke-20 serah terima Hong Kong ke Cina. AP/Kin Cheung
Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.


Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Presiden Cina, Xi Jinping memeriksa barisan saat menandai ulang tahun ke-20 serah terima kota Hong Kong dari pemerintah Inggris ke Cina, di Hong Kong, 30 Juni 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.


Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Presiden Jokowi tertawa ketika memberikan pertanyaan nama-nama suku di Indonesia kepada santri saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, 13 April 2017. Presiden juga menghadiri peletakaan batu pertama Auditorium Mbah Muqoyyim. ANTARA/Oky Lukmansyah
Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia


Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Seorang model menunjukkan cincin berlian
Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.


Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Carrie Lam. REUTERS/Bobby Yip
Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.


Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Sejumlah pengunjung terluka akibat eskalator yang rusak di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong. hannelnewsasia.com
Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.


Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Ilustrasi koran. Bbc.co.uk
Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.