Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asosiasi Sekuriti Asia dari 13 Negara Bahas Cyber Terrorism  

image-gnews
Direktur pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamidin bersama enam mantan teroris yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, menunjukan foto daftar pencarian orang tindak pidana terorisme dalam dialog pelibatan masyarakat dalam mencegah paham radikal-terorisme, di Jakarta, 4 Agustus 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Direktur pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamidin bersama enam mantan teroris yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, menunjukan foto daftar pencarian orang tindak pidana terorisme dalam dialog pelibatan masyarakat dalam mencegah paham radikal-terorisme, di Jakarta, 4 Agustus 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para delegasi Asian Professional Security Association (APSA) menggelar konferensi ke-23 di Yogyakarta yang diikuti 125 delegasi dari 13 negara. Konferensi ini membahas kejahatan terorisme di maya (cyber terrorism).

Menurut Lifetime President APSA Indonesia Toto Trihamtoro, pengikut paham radikalisme dan terorisme seperti ISIS mayoritas berpendidikan tinggi. Hanya 17 persen saja yang lulusan sekolah menengah atas.

"Gambaran peperangan sekarang terjadi di kalangan orang yang berpendidikan," kata Toto, Rabu, 12 Oktober 2016.

Baca:
Diplomat Membelot, Korea Utara Hukum Wakil Menteri Luar Negeri
DPR Sahkan Perpu Kebiri Menjadi Undang-Undang
OTT di Kemenhub, Presiden: Pecat Pelaku Praktek Pungli

Maka, ucap Toto, perkembangan dunia cyber perlu mendapat perhatian khusus. Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan terhadap cyber terrorism. Sebab, sudah terjadi serta ada konten di media sosial dan laman Internet yang menyajikan materi radikalisme-terorisme.

"Ini kenyataan, bukan hanya sekadar cerita. Jika tidak siap, suatu saat kita yang akan menjadi korban," ujarnya.

23rd EXCO and International Conference of APSA “Cyber Attack and Terrorism” ini penting karena sebagian kalangan praktisi sekuriti di Indonesia merasa belum terlalu penting membahas persoalan ini. Apalagi upaya antisipasi sering hanya berkutat pada kejahatan terorisme secara tradisional. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Toto menuturkan propaganda pelaku teror melalui media sosial sudah berjalan secara masif. Strategi ini terbukti efektif merekrut anggota, khususnya dari kalangan terpelajar, karena pengguna media sosial mayoritas adalah kaum intelektual. "Meskipun website-nya sudah ditutup, tapi muncul lagi," katanya.

Pembahasan soal kejahatan cyber untuk penyebaran radikalisme-terorisme ini berangkat dari perkembangan sistem teknologi informasi yang turut memudahkan aktivitas pelaku teror, termasuk rekrutmen dan penggalangan dana dari dunia maya. 

Adapun President APSA Indonesia Humphrey Abraham Soedira menyatakan konferensi ini rutin diadakan setiap tahun. APSA dibentuk pada 1994 dengan tujuan meningkatkan kerja sama regional di tingkat Asia.

Para anggota berasal dari 13 negara, yaitu Vietnam, Indonesia, Cina, Hong Kong, India, Jepang, Nepal, Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Makau, dan Filipina. Konferensi tahun ini diikuti sekitar 125 peserta dari berbagai negara.

"Kami melakukan tindakan preventif. Soal penangkapan dan penindakan adalah kewenangan kepolisian," ujarnya.

MUH SYAIFULLAH  ‎


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

44 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

49 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

52 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

57 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.