TEMPO.CO, KABUL - Sekelompok pria bersenjata membidik umat muslim Syiah yang tengah merayakan peringatan Asyura di Ibu Kota Kabul, Afganistan, Selasa malam waktu setempat.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 12 Oktober 2016, sedikitnya 14 orang tewas akibat terjangan timah panas dalam salah satu perayaan terpenting kaum Syiah. Sebanyak 13 di antaranya adalah warga sipil, sedangkan seorang lagi polisi.
“Beberapa orang menyerbu Masjid Karte Sakhi, tapi polisi berhasil menyelamatkan banyak orang,” kata Kepala Kepolisian Kabul Abdul Rahman Rahimi. Selain menembaki para pengunjung, pelaku melemparkan dua granat ke arah massa.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Sediq Sediqqi, menyebutkan terdapat 36 korban luka dalam serangan itu. Aparat, kata Sediq, menggeledah Masjid Karte Sakhi di dekat Universitas Kabul. Selain mengevakuasi warga sipil, aparat mencari pelaku yang diduga bersembunyi di lokasi suci kaum Syiah tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, tapi keamanan Afganistan akhir-akhir ini semakin turun karena serangan kelompok Taliban.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”. Ghani berjanji pemerintah akan menjaga keamanan selama peringatan Asyura, yang puncaknya jatuh hari ini.
Asyura adalah peringatan kematian Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang tewas dibantai pada tahun 680. Bagi kaum Syiah, Asyura menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan.
Di Afganistan, kaum Syiah kerap menjadi korban serangan kelompok ekstrem Sunni. Pada 23 Juli lalu, 84 orang tewas dan 130 lainnya terluka dalam serangan di Kabul.
CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI