TEMPO.CO, Bogota- Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyatakan uang hadiah Nobel Perdamaian 2016 yang diterimanya akan diberikan kepada korban konflik bersenjata yang berlangsung selama lebih dari setengah abad di negara itu.
Santos dinobatkan sebagai penerima Nobel Perdamaian 2016 atas upayanya mengakhiri konflik dengan pemberontak komunis FARC. Ia pun berhak mendapatkan hadiah dana sebesar US$ 925 ribu (Rp 12 miliar).
Baca: Ini Sebab Kesepakatan Damai FARC-Kolombia Ditolak
Pengumuman itu dibuat Santos ketika mengunjungi keluarganya serta pejabat senior pemerintah di Bojaya, kota di barat Kolombia. Puluhan penduduk di kota Bojaya terbunuh dalam konflik bersenjata antara pemberontak FARC dan pasukan pemerintah Kolombia.
"Tadi malam, saya bertemu dengan keluarga saya dan kami telah memutuskan untuk menyumbangkan US$ 925 ribu untuk para korban," kata Santos, seperti yang dilansir BBC.
Santos juga berjanji kepada penduduk Bojaya untuk tetap memperjuangkan perdamaian meskipun mayoritas rakyat Kolombia memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai dengan FARC.
Baca: Di Luar Dugaan, Rakyat Kolombia Tolak Berdamai dengan FARC
Santos terpilih mengalahkan lebih dari 376 kandidat tahun ini dalam ajang penganugerahan Nobel Perdamaian tahun 2016. Sejumlah nama yang diusung untuk memenangkan penghargaan ini antara lain kelompok penyelamat Suriah Helm Putih (White Helmet), negosiator kesepakatan nuklir Iran, Svetlana Gannushkina sebagai pegiat hak-hak migran di Rusia, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Paus Fransiskus.
Penghargaan diberikan meski kesepakatan damai antara pemerintah Kolombia dan FARC ditolak dalam referendum pekan ini. Namun upaya Santos dinilai membawa Kolombia ke arah yang lebih baik. Apalagi dia telah bersumpah untuk melanjutkan negosiasi dengan pemberontak.
Baca: Indonesia Menyaksikan Penandatanganan Perdamaian Colombia
Konflik yang berkepanjangan selama 52 tahun itu menewaskan 260 ribu orang dan menyebabkan enam juta warga Kolombia mengungsi. Sesuai dengan kesepakatan, FARC harus menyerahkan senjata kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam waktu 185 hari sejak perjanjian diteken.
Perekonomian Kolombia membaik sejak proses perundingan damai mulai digelar pada empat tahun terakhir. Dampak paling nyata dari kesepakatan damai adalah berkurangnya anggaran keamanan sehingga dapat dialokasikan untuk keperluan lain.
Santos diumumkan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat pekan lalu dan acara resmi untuk kemenangannya akan berlangsung pada 10 Desember 2016 di Oslo, Norwegia.
BBC|YON DEMA