Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hillary Clinton Kalahkan Donald Trump di Debat Capres Kedua

image-gnews
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump (kiri), dan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam debat presiden kedua di Washington University, St Louis, 9 Oktober 2016. Debat ini berjalan seru. AP/Patrick Semansky
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump (kiri), dan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam debat presiden kedua di Washington University, St Louis, 9 Oktober 2016. Debat ini berjalan seru. AP/Patrick Semansky
Iklan

TEMPO.CO, St.Louid- Hillary Clinton, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, memenangkan debat kedua melawan Donald Trump, pesaingnya dari partai Republik untuk menuju Gedung Putih.

Menurut CNN, Hillary Clinton memenangkan perdebatan antar calon presiden sebelum pemilu 8 November mendatang dengan presentase sebesar 57 persen berbanding 34 persen. Presentase tersebut dibuat CNN setelah mendengar pendapat dari pengamat politik.

Baca: Debat Capres AS, Clinton: Muslim Bagian dari Rakyat AS

Dengan demikian, ini kemenangan kedua bagi Clinton dalam debat calon presiden AS. Debat pertama tanggal 26 September 2016, Clinton  mengungguli Trump dengan mendapat dukungan sebesar 62 persen dari pengamat debat.

Meskipun kalah dalam debat kedua ini, menurut CNN,  Trump  dianggap lebih sabar dan menahan diri menghadapi serangan pesaingnya Clinton di atas panggung.

Secara umum, debat kedua calon presiden yang berlangsung selama 90 menit di Washington University, St. Louis, Louisiana, Minggu malam waktu setempat, 9 Oktober 2016, berjalan dengan panas dan tegang. Kedua kandidat tak segan-segan melemparkan pernyataan pedas terhadap rivalnya.

Baca: 12 Momen Panas Debat Capres AS

Dipandu pembawa acara dari stasiun televisi ABC, Martha Raddatz dan Anderson Cooper dari CNN, kedua kandidat melempar ejekan seperti Clinton yang disebut Trump sebagai “setan.” Clinton juga mencecar Trump yang dinilai wajib meminta maaf karena terlalu sering menghina warga Amerika dari kelompok minoritas, imigran hingga warga dengan disabilitas.

 Sebaliknya Trump bersumpah akan memenjarakan Clinton jika dia menang, terkait penggunaan email pribadi selama menjabat menteri luar negeri. Clinton membalas dengan menyebut bahwa Pemerintah Rusia ingin mempengaruhi pemilu presiden Amerika Serikat agar Trump terpilih.

Trump juga menyebut Hillary Clinton bukanlah sosok suci terkait skandal seks yang melibatkan suaminya, Bill Clinton, saat menjabat sebagai presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Debat Capres AS: Moderator Cecar Trump Soal Pajak

Hillary menjawab dengan santai, “Dia (Trump) bisa mengatakan apa saja untuk menyelamatkan karirnya. Yang pasti, dia telah banyak berbuat kesalahan dan tidak pernah meminta maaf kepada siapa pun yang disinggungnya.”

Debat panas antara kedua kandidat membuat penonton yang berada di ruangan tersebut riuh. Kedua moderator, Cooper Anderson dan Martha Raddatz terpaksa meminta hadirin untuk menahan diri.

Pertanyaan terakhir dalam debat kedua calon presiden berhasil meredakan ketegangan yang terbangun selama 90 menit terakhir. Seorang hadirin menanyakan kepada kedua kandidat tentang poin positif rival mereka. Pertanyaan ini disambut teput tangan hangat para hadirin.

Baca: Tersinggung pada Trump, Ratusan Wanita Ceritakan Pelecehan

Clinton yang menjawab pertama menyebut bahwa ia mengagumi anak-anak Trump, meski menyebut dia banyak tidak sepakat dengan Trump.

Adapun Trump secara mengejutkan memuji Clinton.  “Saya menerima pernyataan Clinton tentang anak-anak saya sebagai pujian. Karena mereka adalah anak-anak terbaik.”

Trump juga memuji Hillary sebagai seorang pejuang dan tidak pernah menyerah meski kerap tak sepaham dengannya.

CNN|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin saat diwawancarai pembawa acara televisi AS Tucker Carlson di Moskow, Rusia pada 6 Februari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Februari 2024. Tucker Carlson Network/Handout via REUTERS
Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.


COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

Hillary Clinton.[REUTERS]
COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.


Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Donald Trump. REUTERS/Go Nakamura
Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton


Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton bergembira usai memenangkan nominasi calon presiden Partai Demokrat di Brooklyn borough, New York, A.S, 7 Juni 2016. Hillary Clinton terpilih usai memperoleh total jumlah delegasi sebanyak 2.383 delegasi. REUTERS
Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York


Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Hillary Clinton.[REUTERS]
Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.


Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton. Foto : Instagram
Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.


Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Hillary Clinton.[REUTERS]
Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".


Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020