TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum benar-benar bisa lepas dari masalah setelah rekaman 11 tahun lalu, yang berisi pelecehan terhadap perempuan, tersebar di media.
Pasalnya, masih ada beberapa rekaman lain yang disinyalir lebih buruk daripada video yang telah tersebar sebelumnya tentang komentar mesumnya.
Sebelumnya, pernyataan mesum Trump telah memicu kemarahan masyarakat. Dalam sebuah video pada 2005 yang tersebar itu, tampak Trump melontarkan serangkaian komentar kasar tentang wanita.
Dalam video tersebut, Trump mengatakan, “When you’re a star, they let you do it. You can do anything. Grab them by the p***y. You can do anything.”
Atas komentar mesum tersebut, Trump terancam akan kehilangan banyak dukungan, terutama dari kaum wanita. Hal itu sekaligus bisa memupus kesempatannya menguasai Gedung Putih.
Seorang produser bernama Bill Pruitt, lewat akun Twitter-nya @billpruitt, memberi petunjuk akan ada hal yang lebih buruk yang menimpa Trump.
“Sebagai seorang produser pada season 1 & 2 #theapprentice, saya menjamin, ketika #trumptapes (rekaman Trump) kembali dirilis, akan ada hal yang jauh lebih buruk. #justthebeginning,” tulis Pruitt.
Dia tidak menjelaskan maksud cuitannya itu. Informasi tersebut masih samar dan belum jelas. Tapi kemudian, produser lain, bukan dari Apprentice, mengungkapkan, dia mengetahui konten yang “jauh lebih buruk”.
Rekaman ucapan Trump dinilai krusial pada saat-saat seperti ini, apalagi menjelang debat kandidat presiden kedua. Kabar adanya rekaman yang “jauh lebih buruk” di luar sana datang hanya beberapa jam sebelum perdebatan. Hal ini bisa dijadikan senjata bagi Hillary Clinton.
Berdasarkan bocoran informasi, ada harga yang harus dibayar, yakni US$ 5 juta untuk sebuah rekaman itu. Kabarnya, rekaman itu mengandung bahasa yang kasar. Orang-orang justru begitu bersemangat mendapatkan rekaman yang akan dirilis itu. Bahkan beberapa orang rela mengemis dengan harga mahal untuk membayar rekaman itu.
METRO.CO.UK | LARISSA