TEMPO.CO, Florida - Lebih dari satu juta orang telah diperintahkan untuk dievakuasi dari pesisir pantai timur Amerika Serikat terkait ancaman badai Matthew. Badai disertai angin berkecepatan 232 km perjam yang membawa hujan lebat di Haiti dan Republik Dominika tersebut telah menewaskan setidaknya lima orang di Haiti dan tengah menuju Amerika Serikat.
Dikutip dari Mirror, Selasa, 5 Oktober 2016, Gubernur negara bagian Carolina Selatan, Nikki Haley, meminta warganya untuk menjauh setidaknya 160 km dari pantai. Pusat Badai Nasional AS mengatakan badai yang menerjang Haiti pada Selasa lalu tersebut membawa angin dahsyat, hujan lebat beserta gelombang besar.
Badai tersebut diperkirakan akan menyapu wilayah kota-kota pesisir di Florida, Carolina Utara, Carolina Selatan dan diperkirakan mencapai bagian tenggara Florida pada Kamis, 6 Oktober 2016.
Pemerintah negara bagian Florida, Carolina Selatan, dan Georgia telah mengeluarkan pernyataan darurat di mana hal ini juga berarti upaya evakuasi dan tempat penampungan juga tengah dipersiapkan. Sementara Angkatan Laut Amerika Serikat juga telah mengirimkan kapal induk USS George Washington sebagai bantuan di wilayah tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, yang dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Florida pada hari Rabu ini pun terpaksa membatalkan agendanya.
Badai tersebut berpusat di selatan 88 km dari bagian ujung timur Kuba dan bergerak ke arah utara dengan kecepatan 16 km per jam. Badai Matthew pernah menghancurkan kota pelabuhan Haiti, Les Cayes, sebanyak dua kali. Wakil walikota Marie Claudette Regis Delerme, mengatakan situasi di Les Cayes sangat kacau. Kota tersebut banjir dan banyak rumah warga yang rusak.
Saat badai Matthew menghantam Haiti, puluhan ribu orang masih tinggal dalam tenda-tenda pengungsian serta tempat tinggal sementara akibat gempa hebat yang melanda Haiti pada 2010 lalu.
MIRROR | DENIS RIANTIZA | YY