TEMPO.CO, New York - Harta yang dimiliki calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, dilaporkan kini semakin susut. Menurut portal NBC News, yang mengutip laporan majalah Forbes, penyusutan nilai harta Trump terjadi hingga US $ 800 juta (Rp 10,3 triliun) sejak tahun lalu.
Majalah yang sama memperkirakan nilai properti bersih yang dimiliki jutawan itu kini hanya mencapai sekitar US $ 3,7 miliar (Rp 47,9 triliun).
Forbes melaporkan, penyusutan itu dipercaya memiliki kaitan dengan melemahnya nilai pasar properti di New York saat ini.
Sebanyak 18 dari 28 aset atau bangunan milik Trump yang dinilai Forbes mengalami penurunan nilai termasuk Trump Tower di Fifth Avenue, kawasan elite di jantung Manhattan, New York City.
Selain menara yang menjadi lambang kekayaan Trump itu, ada beberapa aset miliknya, termasuk properti di 40 Wall Street, Mar-a-Logo, dan klub pribadinya di Palm Beach, Florida, yang juga mengalami penurunan nilai.
Namun tujuh dari aset milik Trump termasuk bangunan kedua tertinggi di San Francisco meningkat dari segi nilai properti.
Dalam debat Presiden Amerika Serikat pada Senin, 26 September 2016, Trump mengklaim ia memiliki pendapatan besar yang dapat digunakan untuk mengelola negara ini jika terpilih sebagai Presiden Amerika.
Trump juga dilaporkan siap menggunakan seluruh dana miliknya untuk tujuan itu dan menolak menerima dana kampanye dari donor, seperti yang dilakukan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Diketahui, Trump telah berinvestasi hingga US $ 50 juta (Rp 647,6 miliar) sejauh ini untuk berkampanye menjadi Presiden Amerika.
Forbes melaporkan, pernyataan kontroversial Trump terhadap kelompok pendatang dari Meksiko baru-baru ini juga telah menyebabkan pemimpin itu mengalami kerugian dalam kesepakatan bisnis senilai US $ 100 juta (Rp 1,2 triliun) dengan beberapa perusahaan, termasuk NBC Universal, Univision, dan Macy’s.
NBC NEWS | BBC | YON DEMA