Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CIA Berencana Bunuh Presiden Duterte

image-gnews
Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, tiba dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2016. Isu keamanan di perairan Indonesia dan Filipina akan menjadi salah satu fokus pembahasan kedua kepala negara. TEMPO/Subekti
Presiden Republik Filipina, Rodrigo Roa Duterte, tiba dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2016. Isu keamanan di perairan Indonesia dan Filipina akan menjadi salah satu fokus pembahasan kedua kepala negara. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), berencana untuk membunuhnya.

Hal itu terungkap dalam pidato yang disampaikan di hadapan masyarakat Filipina di Intercontinental Hotel, Hanoi, Vietnam, pada Rabu malam, 28 September 2016. "Itulah kondisinya. Mereka mengatakan CIA berencana untuk membunuh saya," kata Presiden Duterte seperti yang dilansir Sun Star.

Kemudian dengan nada bercanda, Presiden Duterte yang kini berusia 71 tahun bersyukur sebab CIA telah menyadarkannya bahwa dia sekarang seorang presiden. Presiden Duterte mengatakan ia masih tidak percaya bahwa ia adalah seorang presiden.

"Sampai sekarang, saya tidak percaya bahwa akulah (Presiden). Beri aku kesempatan untuk berpikir (dan menyadari bahwa akulah) Presiden," kata Presiden Duterte.

Baca:
Donald Trump Langgar Embargo AS, Berbisnis di Kuba
Kongres Setujui RUU Keluarga Korban 9/11 Gugat Arab Saudi

Rencana CIA membunuh Presiden Duterte berdasarkan kesaksian Wilford Palma, yang ditangkap otoritas atas kasus penyelundupan senjata dari Amerika. Palma mengungkapkan pelanggan regulernya telah memberi tahu Palma tentang rencana pembunuhan terhadap Presiden Duterte.

Terpengaruh oleh ancaman kematian, Presiden Duterte mengatakan dia bersedia untuk mempertaruhkan hidupnya untuk memenuhi mandat dalam melayani rakyat Filipina.

Ancaman pembunuhan Presiden Duterte datang di tengah kampanyenya memerangi narkoba yang telah menewaskan ribuan orang. Kebijakan Presiden Duterte memerangi para penjahat narkoba mendapat kecaman dari luar negeri, terutama Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:
Pasifik Tantang Indonesia Bongkar Pelanggaran HAM di Papua
Belanda Cari Bukti 2 Pria Ini Terlibat Merudal MH17

Namun, Presiden Duterte dalam pidato-pidatonya secara konsisten meminta pasukan pemerintah untuk melanjutkan perang berdarah melawan narkoba, meskipun dia telah meninggal saat masih memimpin Filipina.

Tuduhan Duterte terkait dengan CIA tersebut dibuat setelah serangkaian pernyataannya yang cukup memanaskan pihak Amerika, mulai dari menghina Presiden Barack Obama hingga yang terbaru untuk mengakhiri hubungan dengan negeri Paman Sam tersebut.

Sebelumnya dia menekankan bahwa Filipina tidak akan bergabung dengan Amerika dalam patroli Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Presiden Duterte juga telah mengindikasikan ia ingin menjauhkan Filipina dari Amerika dan membentuk aliansi baru dengan Cina dan Rusia, dua negara dengan akar komunis yang selama ini sering berbeda dengan negara adidaya Barat itu di panggung internasional.

SUN STAR| INQUIRER | YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

31 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.


Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

41 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.


Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

42 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah di Tepi Barat, 5 November 2023. REUTERS/Jonathan Ernst/Poo
Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

56 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.


Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

56 hari lalu

Partai PDP-Laban pimpinan Cusi mencanangkan tim Go-Duterte untuk pemilihan presiden 2022.[Inquirer.net]
Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.


Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza


CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menerbitkan sebuah video pada Selasa, 16 Mei 2023, yang mendorong orang Rusia untuk berbagi informasi rahasia. YouTube
CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.


Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran


Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Gestur pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Pengadilan Moskow menghukum Alexei Navalny dengan penjara 3,5 tahun.  Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS
Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.


Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Reaksi orang-orang setelah pembebasan tahanan Palestina di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 November 2023. REUTERS/Ammar Awad
Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan