TEMPO.CO, Gaza - Salah seorang pejabat di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Selasa, 27 September 2016, meminta lembaga sepak bola dunia FIFA melarang kesebelasan Israel bertanding di daerah pendudukan Tepi Barat.
"Jika memperkenankan bermain di tanah Palestina, FIFA telah terlibat dalam urusan politik dan kegiatan bisnis guna mendukung pendudukan tersebut, meskipun hal itu sesungguhnya ilegal dan melanggar hukum internasional," kata Ali Ishaq, pejabat PLO yang membidangi masalah olahraga, dalam sebuah pernyataan.
Permintaan Palestina itu disampaikan dua hari setelah lembaga hak asasi manusia yang bermarkas di New York, Human Rights Watch, mendesak FIFA bereaksi terhadap enam klub Israel yang bermain di daerah pendudukan Palestina.
Simak: PBTI Minta Pengda Putar Roda Kompetisi Taekwondo
"Dengan Israel bermain di tanah yang dirampok, FIFA telah mencederai sebuah permainan sepak bola yang indah," kata Sari Bashi, Direktur HRW untuk Israel dan wilayah Palestina. Demi mematuhi hukum internasional, ujar Bashi, dia meminta semua klub tersebut menggelar pertandingan di wilayah Israel sendiri.
Israel melakukan pendudukan secara militer terhadap wilayah Tepi Barat sejak daerah itu dikuasai pada perang 1967.
Palestina telah lama menolak ikut serta dalam kejuaraan sepak bola Israel yang digelar di daerah pendudukan, dengan melibatkan kesebelasan dari divisi tiga, empat, dan lima. FIFA diharapkan membicarakan masalah ini dalam pertemuan para pengurus pada 3-4 Oktober 2016.
AL-JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN