TEMPO.CO, Seoul - Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo kembali menyatakan rencana negaranya membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Rencana pembunuhan itu dilakukan karena merasa terancam oleh senjata nuklir Korea Utara.
“Musuh kami jelas mempersiapkan menyerang kami dengan misil dan nuklir, sehingga ide besarnya adalah mematikan kepemimpinan Korea Utara,” kata Han, seperti dilansir di Fox News, Sabtu, 24 September 2016.
Menurut Han, Korea Selatan mempertimbangkan untuk meluncurkan unit ketahanan khusus untuk membunuh Kim Jong Un. Sebelumnya Han mengungkapkan ancaman rencana serangan itu di hadapan anggota parlemen Korea Selatan.
"Korea Selatan berencana untuk menggunakan kemampuan rudalnya untuk menargetkan fasilitas musuh di kota besar serta memusnahkan pemimpinnya," katanya Jumat 23 September 2016.
Korea Selatan belakangan ini terus mengintensifkan serangan verbal terhadap pemimpina Korea Utara sejak Pyongyang mengklaim sukses melakukan tes hulu ledak nuklir pada 9 September dan awal pekan ini juga melakukan uji tipe baru mesin roket bertenaga tinggi dari jenis yang dapat digunakan untuk rudal balistik antarbenua.
Awal bulan ini, Leem Ho Young, Direktur Perencanaan Strategis pada Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, menjelaskan sistem baru yang disebut Korea Massive Punishment & Retaliation (KMPR) hanya beberapa jam setelah Korea Utara mengklaim telah menguji hulu ledak nuklir.
Ini akan melibatkan serangan rudal, unit perang khusus eksklusif dan kemampuan untuk menyerang pemimpin Korea Utara jika Korea Selatan merasa terancam oleh serangan nuklir.
FOX NEWS | CNN | GHOIDA RAHMAH | YON DEMA