TEMPO.CO, Michigan - Remaja paling tinggi di dunia mencatat rekor baru saat tinggi badannya mencapai 238 sentimeter. Lebih menarik lagi, tingginya tidak akan berhenti hanya sampai di situ.
Seperti yang dilansir News.au pada 23 September 2016, Broc Brown, yang secara resmi dinobatkan sebagai remaja paling tinggi di dunia oleh World Guinness Book of Records pada 2016 kategori kelompok di bawah 18 tahun, tumbuh setinggi 15,24 sentimeter setahun.
Jika pertumbuhannya tetap stabil, Brown, 19 tahun, dengan mudah akan mengalahkan pria paling tinggi di dunia, Sultan Kosen, yang kini memegang rekor tersebut dengan tubuh setinggi 249 sentimeter dalam beberapa tahun lagi.
"Brown setinggi 157 sentimeter ketika belajar di TK. Di SD, dia setinggi 183 sentimeter dan ketika memasuki SMP dia sudah lebih dari 213 sentimeter," kata Darci, ibu Brown.
Menurut Darci, anaknya menderita kelainan genetik dan tidak ada obat yang dapat mencegah dia terus membesar. Dia didiagnosis dengan sindrom Sotos ketika berusia 5 tahun.
Masalah itu dihadapi oleh satu dalam setiap 15 ribu orang. Bersama-sama dengan sindrom itu, Brown juga menghadapi masalah pembelajaran, sakit jantung, dan tulang belakang.
Dia juga lahir dengan satu ginjal, membuatnya tidak bisa mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit meskipun sering mengalami sakit punggung.
Dampak ekonomi akibat menjadi orang paling tinggi di dunia turut mempengaruhi kehidupan keluarganya. Semua pakaian dan sepatu serta kaus kaki untuk kakinya yang berukuran besar harus dipesan khusus.
Meskipun menghadapi berbagai masalah, Brown dan ibunya yakin mereka dapat melewati tantangan masa depan. "Saya berharap dapat bekerja di toko peralatan olahraga. Saya ingin memiliki penghasilan sendiri," kata Brown.
NEWS.COM.AU | MIRROR | YON DEMA