TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orang dilaporkan tewas akibat serangan udara yang dilakukan pemberontak di Aleppo, Suriah, Jumat, 23 September 2016. Sejumlah bangunan juga runtuh akibat serangan itu.
Aksi itu dilakukan para pemberontak untuk melawan Presiden Suriah Bashar Assad. Tujuannya, agar mengeluarkan distrik mereka dari pengawasan militer.
Upaya diplomatik di New York, Amerika serikat, untuk menghentikan gencatan senjata Suriah belum membuahkan hasil. Serangan bom yang menargetkan warga sipil, infrastruktur, dan pusat pertahanan militer pun tak bisa dihindari.
Tarik-menarik kekuasaan antara pemberontak dan militer pemerintah Suriah pun terjadi di Aleppo. Selama gencatan senjata yang lalu, pemberontak berulah dengan memusnahkan kiriman bantuan yang dikirimkan oleh AS maupun Rusia untuk 250 ribu orang yang hidup.
“Setidaknya 27 warga sipil, termasuk 3 anak-anak, tewas oleh serangan yang terjadi semalam,” ujar anggota tim forensik di Aleppo, Mohammed Abu Jaafar, seperti dilansir ABC News, Jumat, 23 September 2016. Sebelumnya, Kamis lalu, dia mengatakan telah ada 54 korban tewas, termasuk wanita dan anak-anak.
REUTERS | GHOIDA RAHMAH