TEMPO.CO, Ankara - Satu orang terluka menyusul aksi anarkistis yang dilakukan seorang pria di depan Kedutaan Besar Israel di Ankara, Turki. Seperti dilansir Jerusalem Post pada Rabu, 21 September 2016, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan seorang pria yang membawa pisau ditembak penjaga keamanan Turki. Pria itu mencoba memasuki kantor Kedutaan Besar Israel di Ankara.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, tidak seorang pun staf kedutaan yang terluka. Laporan pihak berwenang setempat mengatakan para staf berlindung sesaat setelah serangan dimulai.
"Semua staf kedutaan aman. Penyerang terluka sebelum ia mencapai kedutaan," kata Nahshon dalam pesan teks.
Polisi Turki di tempat kejadian mengatakan penyerang berteriak "Allahu Akbar" di luar sebelum ia ditembak di kaki. Tidak ada informasi lebih lanjut tentang identitas si penyerang.
Serangan tersebut datang setelah adanya imbauan terhadap beberapa kedutaan besar di Ankara akhir pekan lalu ihwal kemungkinan serangan kelompok militan.
Turki menghadapi berbagai ancaman keamanan, termasuk dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang bertanggung jawab atas pengeboman di Istanbul dan di tempat lain, serta dari kelompok militan Kurdi.
Serangan itu juga datang beberapa waktu setelah Israel dan Turki berdamai menyusul keretakan enam tahun dalam hubungan yang pecah atas insiden Mavi Marmara 2010.
JERUSALEM POST | CNN | BBC | REUTERS | YON DEMA
Baca:
Marah ke Uni Eropa, Duterte Acungkan Jari Tengah: Persetan
Bom di AS, Jaksa: Tersangka Gunakan Senjata Pemusnah Massal