TEMPO.CO, New York - Aparat kepolisian Amerika Serikat telah melumpuhkan dan menahan tersangka pengeboman yang mengguncang New Jersey dan New York selama akhir pekan. Ahmad Khan Rahami, tersangka itu, dilumpuhkan dalam baku tembak di Linden, New Jersey, pada Senin sore, 19 September 2016.
Rahami ditangkap hanya beberapa jam setelah aparat menyebar fotonya. Ia diduga kuat terlibat peledakan di New York pada Sabtu malam, 17 September, yang melukai 29 orang dan peledakan di dekat acara amal di Seaside Park, New Jersey.
Rahami, 28 tahun, lahir di Afganistan. Pada usia 7 tahun, dia bersama keluarganya mencari suaka di Amerika Serikat. Keluarga Rahami tinggal di Amerika sejak 1995 dan Rahami baru menerima kewarganegaraan Amerika Serikat pada 2011.
Teman masa kecilnya menggambarkan bahwa Rahami adalah seorang pribadi yang tertutup dan dikenal ramah serta bersikap baik. Semasa SMA, sekitar 2007, dia juga dikenal teman-temannya sebagai seorang yang keren dan sering melontarkan candaan-candaan yang mengundang tawa teman-temannya.
Dia pernah berkuliah di Middlesex County College, New Jersey, pada 2010 hingga 2012 dan mengambil jurusan peradilan pidana, tapi tidak lulus. Dia bekerja di restoran ayam goreng, First American Fried Chicken, Elizabeth, New Jersey, milik ayahnya yang dibangun pada 2002.
Rahami beberapa kali mengunjungi tanah kelahirannya. Pada 2007 dan 2011, dia mengunjungi tanah kelahirannya dan menghabiskan beberapa minggu di Kandahar, Afganistan, Quetta, dan Pakistan. Dia juga mengunjungi Afganistan dan Pakistan pada 2013 dan 2014.
Sempat diperiksa sekembalinya ke Amerika, Rahami kemudian dinyatakan bersih dari potensi radikalisasi. Namun bukan berarti Rahami tidak pernah berurusan dengan penegak hukum. Pada Agustus 2014, ia didakwa sehubungan dengan penyerangan dan kepemilikan tidak sah senjata api, dan dibebaskan setelah membayar jaminan.
Restoran keluarganya juga pernah berurusan dengan hukum setelah mengadukan polisi lokal yang dianggap mendiskriminasi mereka dan kerap mengutip pungutan liar karena agama mereka.
Rahami menikahi seorang gadis Pakistan dan memiliki seorang anak. Istrinya, yang belum mendapat persetujuan untuk menjadi warga negara Amerika, dilaporkan telah kembali ke negaranya beberapa hari sebelum serangan terjadi.
Polisi masih belum menemukan adanya hubungan Rahami dengan jaringan teroris luar negeri serta motif dia melakukan serangan itu.
NBC NEWS | CNN | USA TODAY | YON DEMA
Baca:
Inilah Lokasi Penangkapan Pelaku Bom New York
PBB Tunda Semua Bantuan Usai Serangan di Aleppo, Suriah