TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, George Herbert Walker Bush, mengaku lebih memilih mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, dalam pemilihan mendatang.
Pengakuan itu mengejutkan. Sebabnya, Bush memutuskan tak mendukung calon dari Partai Republik, yaitu Donald Trump. Bush memilih mendukung Hillary karena dia juga memiliki hubungan baik dengan suami Hillary, Bill Clinton.
Keduanya berteman dan saling bekerja sama melakukan program dan aktivitas kemanusiaan serta kenegaraan. Hingga kini belum ada tanggapan dari Partai Republik terkait dengan pernyataan Bush tersebut. Terutama sejauh apa efek dukungan terhadap kubu lawan itu mengganggu keseimbangan partai.
George Herbert Walker Bush—atau sering pula dipanggil media sebagai Bush Senior untuk membedakan dia dengan anaknya yang juga menjadi Presiden Amerika Serikat—adalah Presiden Amerika Serikat ke-41 untuk masa jabatan 1989-1993.
Kabar tentang dukungan Bush kepada Hillary pertama kali diketahui publik ketika mantan Letnan Gubernur Negara Bagian Maryland Kathleen Kennedy Townsend mengunggah foto pertemuannya dengan Bush di media sosial Facebook.
"Sang (mantan) Presiden (Bush) memberi tahuku bahwa dia memilih Hillary,” tulis keterangan foto wanita itu dalam laman Facebook-nya, seperti yang dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 21 September 2016.
Adapun juru bicara Bush, Jim McGrath, mengatakan Bush bakal berpartisipasi dalam pemilihan Presiden Amerika kali ini. "Kami sedang memverifikasi, tetap semangat semuanya," ujarnya di akun Twitter-nya.
CHANNEL NEWS ASIA | GHOIDA RAHMAH
Baca Juga
Bela Ahok, Ruhut Sitompul: Ocehan Amien Rais Bak Cucok Rowo
Pilkada DKI: 4 Pertimbangan PDIP Pilih Ahok-Djarot