TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin membantah terjadinya banyak pelanggaran dalam pemilihan umum di negaranya, Ahad lalu. Menurutnya, Rusia punya undang-undang pemilu yang juga mengatur secara detail jika terjadi pelanggaran. Kemenangan partai berkuasa, Partai Rusia Bersatu (United Russia) menunjukkan dukungan dan kepercayaan rakyat bagi Presiden Vladimir Putin, pendiri partai tersebut.
Dijumpai Tempo di kediamannya yang teduh di belakang kantor kedutaan Rusia, Selasa, 20 September 2016, duta besar yang fasih berbahasa Jepang ini menjelaskan seputar pemilu yang baru digelar Minggu lalu.
Berikut petikan wawancaranya:
Apakah Anda bergabung dengan salah satu partai?
Sebagai negara demokratis, pegawai pemerintah pun boleh bergabung dengan partai manapun. Saya juga punya hak untuk menjadi anggota partai politik. Asalkan dapat memisahkan aktivitas partai dengan kegiatan saya sebagai pegawai pemerintahan.Tapi saya bukan anggota partai apapun.
Bagaimana sistem pemilihan umum di Rusia?
Parlemen terdiri atas dua dewan. Dewan Federation, dewan daerah, yang mewakili tiap wilayah. Di bawahnya ada State Duma, yang hari Minggu lalu menggelar pemilihan. Ada 450 wakil di State Duma. Berdasarkan undang-undang (UU) yang baru, pemilihan umum pada September 2016 dibagi menjadi dua cara. Separuh anggota dipilih berdasarkan urutan di daftar partai, dan separuh lagi adalah individual yang dipilih berdasarkan konstituen partai.
Bagaimana pemilu lalu?
Ada 14 partai yang berpartisipasi. Berdasarkan UU, hanya partai yang memperoleh suara lebih dari lima persen yang boleh masuk ke Parlemen. Jadi, hasilnya, partai berkuasa Rusia Bersatu (United Russia), hingga tadi malam memperoleh suara lebih dari 73 persen suara. Partai Komunis Rusia mendapat 14 sampai 15 persen, dan Partai Liberal Demokratik sekitar 13 persen dan Partai Rusia Adil (Fair Russia Party), sekitar lima persen lebih.
Partai berkuasa memenangkan mayoritas dari State Duma. Tiga partai lainnya, Partai Komunis Rusia, Partai Liberal Demokratik dan Partai Rusia Adil akan memiliki wakil di State Duma. Mungkin, ada beberapa wakil dari partai lain yang terpilih dalam konstituen tunggal. Tapi belum jelas. Secara umum, perbandingan State Duma dibandingkan dengan pemilu empat tahun lalu tidak berubah.
Yang mana oposisi?
Ketiga partai, Partai Komunis Rusia, Partai Liberal Demokratik dan Partai Rusia Adil adalah oposisi bagi Rusia Bersatu. Tapi mereka terpisah, tidak membentuk faksi.
Tidak membentuk koalisi?
Tidak. Ini pendapat saya pribadi, saya tidak melihat partai-partai itu membentuk koalisi. Karena konsep politiknya berbeda-beda. Sulit dibayangkan mereka bisa bersatu.
Apakah mereka mengkritik pemerintahan?
Tentu saja, mereka sangat kritis kepada pemerintah. Memberikan alternatif pada kebijakan.
Apakah ada kabinet bayangan?
Tidak sepenuhnya begitu, di partai mereka ada orang-orang yang bertanggung jawab di bidang ekonomi, kebijakan sosial, kebijakan luar negeri. Tapi tidak ada kabinet-kabinet bayangan.
Mengapa tingkat partisipasi pemilihan umum relatif rendah, hanya sekitar 40 atau 37 persen?
Hampir 50 persen. Karena saat ini tren global, rakyat tidak banyak tertarik untuk datang ke tempat-tempat pemungutan suara. Tren serupa terjadi di Rusia. Menurut pandangan saya, angka 49 persen, tidak terlalu buruk, cukup memuaskan. Ini menunjukkan populasi memilih stabilitas di negeri ini. Di beberapa negara maju, tingkat partisipasi bisa lebih rendah.
Tidak ada kewajiban untuk memilih?
Tak ada.
Apakah kedutaan juga mengadakan pemungutan suara bagi warga Rusia di Indonesia?
Menurut undang-undang Rusia, kedutaan di luar negeri harus mengorganisir pemungutan suara di negara-negara terdapat banyak warga negara Rusia. Termasuk di Indonesia. Itulah sebabnya kami mengadakan pemungutan suara di kompleks kedutaan kami di Kebayoran Baru, Jakarta. Kami mendapat bantuan keamanan dari pemerintah Indonesia dan pemerintah setempat.
Juga di Bali, kami melaksanakan pemungutan suara pada 16 September, dua hari sebelum tanggal resmi, bagi warga Rusia yang ke Bali sebagai turis. Kotak suara dibuka usai pemungutan suara pada pukul 20.00 waktu Jakarta.
Anda tidak mengundang jurnalis?
Kami tidak menyembunyikan pemilu. Ada di website. Jika ada jurnalis yang ingin meliput tinggal minta izin dari kedutaan, sesuai undang-undang Rusia. Juga bisa wawancara warga Rusia di sana. Tapi jika akan masuk ke tempat pemungutan suara, sesuai undang-undang Rusia, harus minta izin dulu dari kedutaan.
Berapa banyak yang berpartisipasi dalam pemungutan suara di Jakarta dan Bali?
Dari sekitar ratusan di Jakarta dan sekitar seribu di Bali, yang ikut sekitar 180 orang.
Apakah Partai Rusia Bersatu juga menang?
Ya. Hasilnya kurang lebih sama dengan di Rusia.
Beberapa kalangan menyatakan ada banyak pelanggaran dalam pemilu Rusia. Bagaimana tanggapan Anda?
Anda tahu kami punya undang-undang yang mengatur pemilu. Di situ juga dijelaskan bagaimana menangani kecurigaan pelanggaran. Yang saya tahu ada beberapa penyelidikan kejahatan atas dugaan pelanggaran undang-undang pemilu. Di Rusia, itu kejahatan.
Tapi pada saat sama, saya membantah tudingan pemerintah Barat soal banyak pelanggaran terjadi. Saya tidak anggap serius tudingan-tudingan itu karena semuanya adalah bagian dari kampanye anti-Rusia.
Barat melancarkan kampanye anti-Rusia setelah unifikasi Krimea. Mereka (Barat) memberlakukan sanksi ekonomi Rusia, berusaha mengisolasi Rusia. Mereka juga berusaha agar tim Rusia tidak ikut serta dalam Olimpiade Rio (de Janeiro, Brasil, red.) dengan tuduhan menggunakan obat-obatan dopping. Mereka menggunakan alasan yang tidak berdasar. Mereka juga berusaha melarang tim Paralimpik Rusia dengan alasan tidak berdasar yang sama. Yang menurut saya tidak benar. Tidak ada buktinya.
Kampanye-kampanye itu dilakukan karena Rusia menentang dominasi Amerika Serikat dalam kancah perpolitikan dunia dan untuk memaksakan standar Amerika Serikat di banyak negara. Itu yang ditentang Rusia.
Saya membantah tuduhan-tuduhan itu karena kami negara, bangsa dan masyarakat yang beradab. Kami punya undang-undang pemilu yang detail. Saya tidak membantah adanya kecurangan dalam pemilu. Tapi jika ada, tentu saja akan ditangani aparat terkait, penyelidik, polisi dan lainnya. Ada Komisi Pemilihan Umum pusat, daerah dan tentu saja pengamat yang mengawasi jalannya pemilihan dan penghitungan suara.
Apa keistimewaan Partai Rusia Bersatu sehingga memenangkan pemilu?
Tidak ada satu faktor tunggal di balik semua kejadian. Pertama, Presiden Putin sebagai pendiri Partai Rusia Bersatu telah banyak berbuat sejak 2000-an. Dia dan pemerintahannya telah berbuat banyak untuk mengatasi kericuhan politik, kondisi ekonomi, aksi terorisme. Kini negara ini stabil dan tenang.
Di bawah kepemimpinan Presiden Putin, pembangunan ekonomi Rusia lebih dinamis. Standar hidup masyarakat meningkat, kehidupan politik, sosial telah mapan di Rusia. Pencapaian ini menonjol dalam pandangan publik dan terefleksikan dalam pemilihan.
Meskipun kondisi ekonomi agak sulit karena berada dalam sanksi ekonomi dari Barat, Partai Rusia Bersatu tetap mendapat suara yang tertinggi sepanjang sejarah. Itu karena rakyat memilih stabilitas yang berhasil dicapai Partai Rusia Bersatu. Selama pemerintahan partai ini, Rusia berkembang sangat pesat. Dari negeri tercabik perang, kondisi negatif hingga menjadi negara maju. Itu salah satu alasan keberhasilan Partai Rusia Bersatu.
Seperti yang dikatakan Presiden Putin, rakyat merespons demikian di tengah tekanan terhadap Rusia dari Barat.
Adakah program regenerasi dari Partai Rusia Bersatu?
Presiden Putin sebagai politisi, tidak terlalu tua, baru 63 tahun. Sebagai politisi itu belum terlalu tua, apalagi dibandingkan negara Barat. Banyak yang lebih tua. Partai Rusia Bersatu tidak terdiri atas orang-orang tua, mewakili banyak generasi di masyarakat, termasuk pemuda. Perdana Menteri Medvedev juga baru berusia 50-an. Anggota Kabinet ada generasi 90-an. Seperti Menteri Komunikasi. Kami tidak menghalangi anak-anak muda terjun ke politik.
NATALIA SANTI