TEMPO.CO, Manhattan- Aparat polisi memburu seorang pria bernama Ahmad Rahami, 28 tahun, yang diduga sebagai jaringan pengeboman di kawasan Chelsea, Manhattan, Amerika Serikat pada hari Sabtu, 17 September 2016 yang melukai 29 orang.
Rahami diduga terlibat dalam ledakan bom pipa di Seaside Park dan Elizabeth, New Jersey pada Senin, 19 September 20116 jam 1 dini hari waktu setempat.
Kemudian polisi menemukan lima bom pipa ditemukan di tong sampah dekat station kereta NJ Transit di Elizabeth. Robot berusaha menjinakkan satu dari lima bom pipa itu dan terjadi ledakan. Tidak ada yang terluka.
Rahami, mengutip NBC, 19 September 2016, terakhir kali tinggal di Elizabeth. Ia lahir di Afganistan dan mengikuti naturalisasi menjadi warga Amerika Serikat.
Tinggi tubuh Rahami diperkirakan sekitar 5 kaki 6 inchi dengan berat badan sekitar 200 pon. Rahami berambut coklat, bola mata berwarna coklat dan brewok.
Polisi mengatakan Rahami bersenjata dan berbahaya. Polisi kemudian mengirimkan pesan peringatan darurat ke semua nomor telepon seluler di kawasan itu agar siapa saja yang melihat pria ini untuk segera menghubungi nomor 911.
Sebelumnya, lima orang yang diduga kuat sebagai kerabat atau kelompok Rahami telah ditangkap aparat pada hari Sabtu di perempatan lalu lintas yang dihentikan di Jembatan Verrazano.
Sejauh ini polisi belum memberikan penjelasan apakah Rahami pria yang terekam dalam video pengamatan di dua lokasi yang diterjang bom.
Wali Kota New York Bill de Blasio memastikan tidak ada bukti teror bom dalam ledakan di kawasan Chelsea, Manhattan, New York, pada Sabtu malam, 17 September 2016, waktu setempat.
De Blasio mengatakan ledakan ini bukan dilakukan oleh teroris. Dia memastikan tidak ada ancaman serius di New York City. De Blasio juga yakin ledakan ini tidak ada hubungannya dengan kejadian di New Jersey.
Komisioner Kepolisian New York, James O'Neill, belum mengetahui apa penyebab pasti ledakan tersebut. Namun dia mengatakan ledakan itu adalah perbuatan yang disengaja. Dia mengimbau masyarakat yang melihat atau memiliki informasi mengenai ledakan itu untuk melapor kepada polisi.
NBC NEW YORK.COM | MARIA RITA
Baca:
Kelompok Ini Mau Gulingkan Presiden Duterte Januari 2017
Pakistan, Tercepat Pertambahan Senjata Nuklirnya di Dunia