TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang mengenakan seragam sebuah perusahaan keamanan swasta menikam delapan pengunjung mal yang berada di Minnesota, Amerika Serikat, Ahad, 18 September 2016. Menurut petugas kepolisian Minnesota, pria tersebut akhirnya tewas akibat ditembak polisi.
Seperti dikutip dari kantor berita CNN International, tujuh orang yang terluka telah mendapatkan perawatan dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sedangkan satu orang lain yang menjadi korban penyerangan tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Seorang saksi mata mengatakan, sebelum menyerang pengunjung mal pada Sabtu malam lalu, pelaku penyerangan itu memasuki Mal Crossroads dan menyebut kata "Allah" serta bertanya kepada salah satu pengunjung apakah mereka muslim. Penusukan itu pun terjadi di berbagai lokasi yang ada di dalam mal.
Menurut polisi, pria tersebut menyerang kerumunan pengunjung yang ada di area lobi, termasuk di beberapa toko. Petugas keamanan segera terjun untuk menghentikan pelaku. Namun mereka tidak mengenakan alat pengamanan apa pun. Tak lama kemudian, polisi datang dan menembak pelaku.
Seperti dikutip dari kantor berita BBC, polisi belum mengetahui motif pelaku melakukan penyerangan tersebut. Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengklaim bahwa pria tersebut merupakan tentara militan mereka. Kepala Polisi Saint Cloud, Minnesota, Blair Anderson meyakini pelaku hanya berjumlah satu orang.
CNN INTERNATIONAL | BBC | ANGELINA ANJAR SAWITRI