TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku prihatin terhadap kondisi ekosistem kelautan dunia yang dinilai semakin buruk. Menjadi pembicara utama dalam Konferensi International Our Ocean di gedung Kementerian Luar Negeri di Washington, DC, Obama menyerukan gerakan penyelamatan bumi yang telah dilakukan selama ini seharusnya juga terfokus pada pelestarian ekosistem di laut.
Obama lalu melanjutkan keprihatinannya terkait dengan banyaknya ungkapan bahwa lautan dunia kini tak lagi bisa diwariskan untuk anak-cucu. "Ini sungguh merupakan informasi yang tak bisa dibayangkan," ujarnya di depan puluhan menteri dan sekitar 200 pakar kelautan dan perikanan, pebisnis, serta aktivis LSM di seluruh dunia, Kamis siang, 15 September 2016.
Negeri Abang Sam, kata Obama, dalam beberapa dekade terakhir, telah melakukan sejumlah langkah untuk melindungi laut. Salah satu program terbarunya berkaitan dengan perlindungan ekosistem kelautan adalah menetapkan monumen maritim pertama Amerika Serikat di Samudra Atlantik.
Monumen ini terbentang di Northeast Canyons dan Seamounts Marine National Monument, yang besarnya diperkirakan seluas Negara Bagian Connecticut. Di kawasan itu terdapat koral bawah laut, paus, dan kura-kura yang terancam punah. Bulan lalu, Obama juga meresmikan monumen nasional kelautan di pesisir Hawaii seluas 442 ribu mil persegi, yang merupakan kawasan konservasi lautan terbesar di dunia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bertindak selaku tuan rumah forum tahunan masyarakat maritim dan kelautan dunia ini. "Kita tidak mungkin bisa melindungi planet ini tanpa melindungi lautan kita," ujarnya.
Baca Juga:
Turut hadir dalam pertemuan itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Koordinator Staf Khusus Satgas 115 atau Satuan Tugas Penangkapan Ikan Ilegal Mas Achmad Santosa serta para pejabat KBRI di Washington.
WAHYU MURYADI (WASHINGTON, DC)