TEMPO.CO, London- Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali menuai kritik setelah foto kabinet barunya dirilis. Komentar panas muncul di sosial media, terutama ditujukan pada komposisi kabinet yang dianggap tidak mencerminkan keberagaman.
Berdasarkan foto itu, Kabinet Theresa May terdiri dari 27 orang. Dan, hanya dua orang yang merepresentasikan warga non kulit putih (BAME: Britihs, Black, Asian, and minority ethnic). Faktanya, sekitar 14 persen populasi Inggris adalah warga kulit hitam dan etnis minoritas.
"Lebih banyak orang mengenakan dasi ungu dibanding non-kulit putih di kabinet Theresa May," cuit Zing Tsjeng melalui akun Twitternya seperti dikutip dari Indepedent, 14 September 2016.
"Beragam ya?" cuit Miss Potki di akun Twitternya.
"Foto kabinet Konservatif baru menunjukkan ketidakberagaman," kata Paul Bailey melalui akun Twitternya.
Namun, jika dibandingkan dengan pendahulunya, wajah kabinet Theresa May lebih menunjukkan keberagaman. Saat David Cameron jadi perdana menteri, hanya satu perwakilan non-putih di kabinet.
Di satu laporan pada April lalu menunjukkan hanya 6 persen dari jumlah staf di kantor kabinet yang berlatar belakang BAME.
sementara di parlemen Inggris,menurut riset UCL dan Birkbeck, politisi dari non-kulit putih naik menjadi 6 persen dibandingkan tahun 2010 yang hanya 4,2 persen.
Secara keseluruhan, berdasarkan laporan satu komisi pemerintah Inggris terungkap pegawai sipil pemerintah berlatar belakang kulit hitam dan Asia kerap sekali melawan diskriminasi yang dilakukan satu jaringan yang dijuluki "old boys network" di Whitehall.
Diskriminasi yang diterima kelompok BAME ini mulai dari penilaian yang lebih rendah mengenai kinerja mereka hingga tak mendapat akses setara dalam promosi karir mereka.
INDEPENDENT | MARIA RITA
Baca:
Tax Amnesty, Tommy Soeharto Rahasiakan Harta yang Dilaporkan
Kapal Cepat Meledak di Bali, Satu Wisatawan Tewas