TEMPO.CO, Canberra - Sekitar 300 warga muslim Indonesia melaksanakan salat Idul Adha di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia, Senin, 12 September 2016. Bertindak sebagai Imam adalah Ustad Naf'an Widiarso, mahasiswa PhD dari University of Canberra. Ustad Ahmad Muhajir, mahasiswa S-3 dari Australian National University (ANU) menjadi Khotib
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengajak WNI di Australia untuk menggalakkan tradisi berkorban secara ikhlas kepada anak yatim piatu, masjid atau masyarakat miskin di Tanah Air. “Bantuan tersebut akan mampu membuat mereka yang sangat membutuhkan, menjadi tersenyum,” kata Nadjib.
Senada dengan Nadjib, Ustad Ahmad, juga menekankan pentingnya umat muslim untuk beramal secara ikhlas. “Karena Allah SWT hanya menerima perbuatan amal yang dilandaskan pada keihklasan, bukan karena faktor lain,” kata Ahmad. Dia menambahkan bahwa ibadah yang didasari ketulusan akan selalu dicatat Allah SWT.
Peringatan Hari Raya Idul Adha di Kota Canberra jatuh pada hari kerja. Namun hal ini tidak menyurutkan niat masyarakat Indonesia untuk menjalankan sholat Ied. Sejak pukul 07.30, masyarakat Indonesia bersama keluarga berbondong-bondong mendatangi KBRI Canberra. Menjalankan sholat Idul Adha yang jauh dari Tanah Air, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Usai salat, para tamu dapat menikmati bakso daging lengkap dengan tahu goreng dan bakwan Malang dan mencicipi risoles serta kue bolu.
Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, panitia juga telah menyalurkan kurban, baik berupa sapi maupun kambing, hasil sumbangan dari masyarakat Indonesia di Canberra ke berbagai kalangan dan yayasan di tanah air, seperti ke Lampung, Jambi, Lombok, Muna dan sebagainya.
NATALIA SANTI