TEMPO.CO, London - Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron mundur sebagai anggota parlemen Inggris. Padahal, dia sebelumnya mengatakan kalau akan terus menjadi anggota parlemen hingga pemilihan umum berikutnya.
Cameron sudah mewakili daerah Witney di parlemen sejak 2001. Ketika berbicara di hadapan konstituennya, Cameron mengatakan sebuah kehormatan besar bisa mewakili daerah itu di parlemen, namun sulit baginya untuk menjadi anggota parlemen tanpa menjadi gangguan dan pengalihan, bagi kerja-kerja pemerintahan Inggris yang baru.
Cameron juga membantah bahwa pengumuman ini terkait dengan langkah Pemerintah Inggris, mengizinkan sekolah tata bahasa baru, di mana hal itu ditolaknya saat masih menjadi Perdana Menteri Inggris.
Dia menjelaskan waktunya memang kebetulan dan ia menambahkan bahwa ada hal baik dalam reformasi pendidikan yang diusulkan. Ketika ditanyakan tentang warisannya selama menjadi pejabat di Inggris, Cameron berharap dia akan diingat untuk kondisi ekonomi Inggris yang kuat.
Selain itu juga Cameron ingin diingat mengenai reformasi sosial yang dilakukannya serta mengubah Partai Konservatif, yang dia katakan melempem, menjadi kekuatan modernisasi. Dia juga tak mengatakan secara pasti apa yang akan dilakukannya kemudian. Cameron hanya mengatakan dia ingin terus berkontribusi untuk kehidupan publik.
Anggota parlemen dari Partai Konservatif memberikan penghormatan kepada Cameron di Twitter. Mereka mengatakan Cameron luar biasa saat menjadi Perdana Menteri dan mundurnya Cameron dari parlemen adalah sebuah kehilangan besar.
Namun. anggota parlemen dari Partai Buruh Angela Eagle menolak untuk ikut memberi penghormatan. Dia justru mengatakan David Cameron telah menempatkan negara dalam posisi riskan hanya untuk menyelesaikan perdebatan di partainya sendiri melalui referendum Uni Eropa.
“Dia sekarang telah berjalan pergi meninggalkan orang lain untuk membersihkan kekacauan,” kata Eagle.
BBC | DIKO OKTARA