TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi meluncurkan saluran televisi satelit berbahasa Persia. Siaran TV mengenai haji itu dibuat di tengah perselisihan persaingan regional antara Iran dan Saudi.
Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi Adel al-Toraifi mengatakan saluran TV itu juga disiarkan melalui radio ke Iran, Irak, dan Afganistan. Bisa juga dijangkau lewat aplikasi ponsel dan Internet.
Menurut Adel al-Toraifi, saluran ini bertujuan menyiarkan pesan dari haji. "Menyiarkan makna abadi Islam dan apa yang disediakan kerajaan untuk peziarah dan pengunjung," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya English yang terbit pada 11 September 2016.
Pada akhir Mei lalu, organisasi ibadah haji Iran resmi menyatakan warga Iran tidak akan menghadiri ibadah haji tahun ini. Iran menuding Arab Saudi melakukan sabotase dan gagal memberikan jaminan keselamatan.
"Sehubungan sabotase yang dilakukan pemerintah Saudi, ini pernyataan bahwa umat Iran telah menolak pemberian kekhususan untuk mengikuti haji tahun ini, dan selebihnya tanggung jawab pemerintah Arab Saudi," demikian pernyataan Organisasi Haji Iran seperti dikutip dari Reuters.
Hubungan kedua negara mengalami kemunduran setelah ratusan warga Iran tewas dalam tragedi jatuhnya crane saat umat muslim melakukan ibadah haji tahun lalu. Hingga menjelang musim haji tahun ini, Saudi belum mengumumkan laporan atas peristiwa tragis yang menewaskan lebih dari 700 calon haji tersebut. Hubungan kedua negara itu bertambah buruk ketika Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah warga Iran pada Januari lalu.
ARABIYA ENGLISH | REZKI ALVIONITASARI
Baca:
Masjid Istiqlal Hapus Sistem Kupon Pembagian Hewan Kurban
Presiden Jokowi, Wapres JK Tak Salat Idul Adha di Istiqlal