TEMPO.CO, Canberra - Suasana kampus Australia National University (ANU) yang biasanya sepi, tiba-tiba menjadi ramai pada Minggu, 4 September 2016. Betapa tidak, sekitar 1500 orang berjejal mendatangi Pesta Rakyat yang digelar para mahasiswa Indonesia di sana.
Pesta Rakyat bertajuk “Indonesian Street Market” juga dikunjungi Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema bersama istri, Nino Riphat. Dia mengaku bangga pada kreativitas mahasiswa Indonesia dalam mempromosikan makanan dan budaya bangsa di Australia.
Uang-uangan kertas sebesar Rp. 30.000 dibagi-bagikan kepada para pengunjung dan dapat ditukarkan dengan makanan dan minuman yang dijajakan di berbagai kios.
Dalam acara tersebut suasana pasar di Indonesia juga diperkenalkan. Para pengunjung boleh menawar harga jajanan yang disajikan di berbagai stan. Selain itu, mereka juga bisa mendapat “uang” tambahan dengan mengikuti permainan.
“Kami memang ingin mengenalkan pasar di Indonesia dimana para pembeli bisa menawar berbagai jajanan yang ada dan sekaligus menikmati panggung gembira di sela-sela belanjanya,” kata Arif Zamani, Ketua Panitia sebagaimana rilis yang diterima Tempo dari KBRI Canberra.
Panitia menyediakan kurang lebih 13 variasi makanan untuk 250 orang per menu. Nasi disiapkan sebanyak 450 porsi.
Semua makanan dan minuman tersebut dikemas dengan nama-nama menarik. Antara lain Gado-Gado Jomblo, Rujak Cetar, Tahu Isi Cinta, Bubur Kacang Ijo Galau, dan Sate Lilit Awet Muda. Minumannya Soda Gembira Bujangan, Teh Manis Membahana, dan Jamu Sekar Dewi.
Ada juga Bakso Bang Ayip, Bubur Ayam H. Somat, Indomie Kornet, Batagor Mang Dhar, Gudeg Mbok Dharmi, Martabak Manis Geulis, Rendang Bundo Kanduong, dan Semur Khas Bunda.
Pengunjung juga disuguhi band dengan lagu-lagu kontemporer, penampilan angklung, sasando, dan Tari Ngarojeng.
Mereka pun pengunjung diajak berjoget dengan iringan DJ dan lagu-lagu mulai dari lagu tradisional hingga dangdut. Seperti Sajojo, Poco-Poco, Maumere Gemu Fa Mi Re, Dangdut Is The Music Of My Country, SakitnyaTuh Disini.
Para pengunjung mengaku sangat senang dengan acara tersebut. “Acara ini sangat bagus, sensasinya berbeda dengan makan di restoran, dan bakso yang saya makan tadi rasanya enak dan fresh,” kata Amy, yang sengaja datang dari Melbourne.
Pesta Rakyat tersebut terwujud atas kerja sama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ACT, PPIA ANU, ANU Postgraduate Research Students Association (PARSA) dan didukung oleh KBRI Canberra. PPIA selama ini telah berperan aktif dalam mempromosikan Indonesia di Australia.
Sejumlah acara yang pernah diselenggarakan antara lain melalui acara Global Cafe - A taste of Indonesia, Cancer Movie Screening - Surat Kecil untuk Tuhan, dan Seminar Motivasi Iphho Santosa,Indonesian Amazing Race.
NATALIA SANTI