TEMPO.CO, Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru lembaga survei terkemuka Amerika Serikat, Gallup menunjukkan mayoritas warga AS mengaku memiliki kehidupan yang lebih baik di bawah kepemimpinan presiden Barack Obama.
Gallup yang menganalisis ratusan jajak pendapat sejak Obama mulai berkuasa hingga kini menjelaskan warga AS mengaku kualitas hidupnya bertambah sejak Obama memimpin di Gedung Putih tahun 2009.
Ketika Obama terpilih pada akhir 2008, AS tengah berada dalam kondosi resesi, sehingga membuat warganya ragu akan kondisi masa depan mereka. Saat itu hanya 42 persen dari mereka yang diwawancarai oleh Gallup merasa bahwa standar hidup mereka akan membaik, dibandingkan dengan 40 persen yang merasa memburuk.
Ketika jajak pendapat kembali dilakukan menjelang akhir masa jabatan Obama, mayoritas warga AS dari segala ras suku dan agama merasa standar hidup mereka membaik. Warga AS yang merasakan peningkatan standar hidup mencapai 62 persen dengan hanya 22 persen yang mengatakan semakin parah. Bahkan banyak yang percaya standar hidup mereka semakin membaik dan meningkat secara dramatis
Analisis yang diterbitkan sepanjang pekan lalu, juga menunjukan bahwa 80 persen warga AS puas dengan standar hidup mereka saat ini, rata-rata mereka dapat membeli dan melakukan segala yang mereka inginkan.
"Peningkatan standar hidup dirasakan selama kurang lebih tujuh tahun terakhir mencerminkan keberhasilan Obama mengatasi resesi," lapor Gallup, seperti yang dilansir NY Times pada 7 September 2016.
Selain terkait kehidupan yang lebih baik dalam penelitian itu, Gallup yang bekerjasama dengan lembaga kesehatan Healthways juga menemukan bahwa perawatan di era Obama lebih baik dan terus meningkat setiap tahunnya.
Penelitian dilakukan terhadap orang kulit putih, kulit hitam, Hispanik, Asia dan semua kelompok usia, kecuali mereka yang berusia 65 dan lebih tua, mengatakan pelayanan kesehatan membaik di masa Obama. Biaya kesehatan dapat dijangkau oleh hampir semua kalangan.
Analisis Gallup tersebut dilakukan dengan melihat kembali ratusan ribu jajak pendapat yang dilakukan sejak 2008 oleh berbagai lembaga survei dan melakukan wawancara dengan lebih dari dua juta orang.
NY TIMES|YON DEMA