Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Masa Presiden Obama Mayoritas Warga AS Hidup Lebih Baik

image-gnews
Presiden Barrack Obama, menyapa para siswa sekolah Al-Rahmah saat mengunjungi Komunitas Islam Baltimore di Baltimore, 3 Februari 2016. Presiden Barack Obama untuk pertama kalinya akan berkunjung ke masjid di Amerika Serikat. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Barrack Obama, menyapa para siswa sekolah Al-Rahmah saat mengunjungi Komunitas Islam Baltimore di Baltimore, 3 Februari 2016. Presiden Barack Obama untuk pertama kalinya akan berkunjung ke masjid di Amerika Serikat. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru lembaga survei terkemuka Amerika Serikat, Gallup menunjukkan mayoritas warga AS mengaku memiliki kehidupan yang lebih baik di bawah kepemimpinan presiden Barack Obama.

Gallup yang menganalisis ratusan jajak pendapat sejak Obama mulai berkuasa hingga kini menjelaskan warga AS mengaku kualitas hidupnya bertambah sejak Obama   memimpin di Gedung Putih tahun 2009.

Ketika Obama terpilih pada akhir 2008, AS tengah berada dalam kondosi resesi, sehingga membuat warganya ragu akan kondisi masa depan mereka. Saat itu hanya 42 persen dari mereka yang diwawancarai oleh Gallup merasa bahwa standar hidup mereka akan membaik, dibandingkan dengan 40 persen yang merasa memburuk.

Ketika jajak pendapat kembali dilakukan menjelang akhir masa jabatan Obama, mayoritas warga AS dari segala ras suku dan agama merasa standar hidup mereka membaik. Warga AS yang merasakan peningkatan standar hidup mencapai 62 persen dengan hanya 22 persen yang mengatakan semakin parah. Bahkan banyak yang percaya standar hidup mereka semakin membaik dan meningkat secara dramatis

Analisis yang diterbitkan sepanjang pekan lalu, juga menunjukan bahwa 80  persen warga AS puas dengan standar hidup mereka saat ini, rata-rata mereka dapat membeli dan melakukan segala yang mereka inginkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Peningkatan standar hidup dirasakan selama kurang lebih tujuh tahun terakhir mencerminkan keberhasilan Obama mengatasi resesi," lapor Gallup, seperti yang dilansir NY Times pada 7 September 2016.

Selain terkait kehidupan yang lebih baik dalam penelitian itu, Gallup yang bekerjasama dengan lembaga kesehatan Healthways juga menemukan bahwa perawatan di era Obama lebih baik dan terus meningkat setiap tahunnya.

Penelitian dilakukan terhadap orang kulit putih, kulit hitam, Hispanik, Asia dan semua kelompok usia, kecuali mereka yang berusia 65 dan lebih tua,  mengatakan pelayanan kesehatan membaik di masa Obama. Biaya kesehatan dapat dijangkau oleh hampir semua kalangan.

Analisis Gallup tersebut dilakukan dengan melihat kembali ratusan ribu jajak pendapat yang dilakukan sejak 2008 oleh berbagai lembaga survei dan melakukan wawancara dengan lebih dari dua juta orang.
NY TIMES|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran