Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salah Tujuan, AirAsia X Klaim Telah Buat Perbaikan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Pesawat AirAsia. cbc.com
Pesawat AirAsia. cbc.com
Iklan

TEMPO.CO, Sepang - Maskapai penerbangan anak usaha AirAsia Group, AirAsia X, mengklaim telah melakukan sejumlah perbaikan menyusul insiden salah tujuan AirAsia X nomor registrasi 9M-XXM rute Sydney-Kuala Lumpur pada 10 Maret 2015.

Rabu,7 September 2016, Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) mengumumkan hasil investigasinya terkait insiden salah tujuan AirAsia X 9M-XXM.

"AirAsia X ingin mengonfirmasi bahwa sebelum diterbitkannya laporan ATSB, kami telah menerapkan rangkaian upaya perbaikan segera setelah kejadian tersebut," bunyi pernyataan resmi AirAsia X Berhad lewat keterangan tertulis, Kamis, 8 September 2016.

Dalam investigasinya, ATSB menemukan kesalahan pilot AirAsia ketika memasukkan titik koordinat ke dalam sistem navigasi internal. Akibatnya, pesawat yang seharusnya mendarat di Kuala Lumpur terpaksa mendarat darurat di Melbourne. Pesawat akhirnya terlambat tiba enam jam di Kuala Lumpur.

Baca juga: Pilot Salah Tekan, AirAsia ke Kuala Lumpur Jadi ke Melbourne

Menurut AirAsia X Berhad, setelah kejadian tersebut, manajemen meningkatkan kapasitas Flight Management System pada seluruh pesawat AirAsia X.

Manajemen juga memberikan paket pelatihan bagi para awak penerbangan yang menekankan pada ketepatan pengoperasian dan penyelarasan sistem navigasi dari Air Data dan Inertial Reference System. Seluruh pilot juga disebut telah diberi pengarahan terkait hasil investigasi internal dan mengkaji Recovery Procedure yang perlu dijalankan.

"Kami menerapkan sistem pengelolaan yang mumpuni untuk memantau serta mencegah terjadinya kembali kejadian serupa di kemudian hari. Kami juga telah lulus audit keselamatan dan keamanan yang dilakukan secara berkala oleh berbagai badan regulasi internasional, termasuk IATA Operational Safety Audit (IOSA)," ujar AirAsia X Berhad. Dalam laporannya, ATSB menyatakan menyarankan AirAsia untuk memperbarui sistem ITS.

Insiden salah tujuan AirAsia X 9M-XMM bermula ketika Airbus A330 tersebut terbang dari Sydney pada pukul 11.55, 10 Maret 2015. Pesawat dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur sembilan jam kemudian. Tapi karena kesalahan entri data dari kru ditambah cuaca buruk di Sydney, pesawat terpaksa mendarat di Melbourne pada pukul 02.00. Jarak antara Bandara Melbourne dengan Sydney sejauh 722 kilometer, sementara Sydney dengan Kuala Lumpur berjarak 6.611 km.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan ATSB, masalah bermula ketika pelindung telinga pilot rusak sehingga harus melakukan segala sesuatu secara manual, termasuk memasukkan titik koordinat ke dalam sistem navigasi internal pesawat. Kapten pilot memasukkan koordinat tujuan secara manual dengan membaca kode yang disampaikan dari luar jendela kokpit ke dalam sistem.

Hasil analisis menunjukkan, kapten pilot memasukkan koordinat 15°19,8' Bujur Timur atau 01.519,8 dari koordinat seharusnya 151°9,8 Bujur Timur atau 15.109,8.

"Ini merupakan kesalahan posisional lebih dari 11 ribu km sehingga mempengaruhi sistem navigasi pesawat dan beberapa peringatan sistem," demikian laporan ATSB, seperti dilansir Guardian pada Rabu, 7 September 2016.

Dua pilot disebut tidak menyadari kesalahan tujuan meskipun mendapat beberapa peringatan. Karena beberapa kesalahan teknis, keduanya mengabaikan pesan yang ditampilkan pada komputer pesawat tersebut.

Mereka baru menyadarinya setelah berada pada ketinggian 410 ribu kaki. Keduanya mencoba untuk memperbaiki sistem, tapi tidak bisa. Mereka kemudian meminta kembali mendarat di Sydney. Namun badan kontrol lalu lintas udara menolaknya karena cuaca buruk dan meminta pilot mendarat di Melbourne. Setelah mendarat di Melbourne, pesawat akhirnya melanjutkan penerbangan ke Kuala Lumpur dan terlambat enam jam dari waktu seharusnya.

KHAIRUL ANAM | YON DEMA

Berita Terkait:
Bisnis Pesawat Jet Pribadi Diprediksi Tumbuh Pesat
Provinsi Riau Segera Peroleh Pesawat Modifikasi Cuaca
3 Produsen Pesawat Terbang Mau Bangun Pabrik di Kertajati
Yogyakarta & Bandung Mulai Dilirik Turis Singapura
AirAsia Promo Terbang Singapura-Indonesia Mulai SGD 11


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

1 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

1 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan pesawat terbang. ANTARA/Fransisco Carolio
5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.


Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

2 hari lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

3 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

5 hari lalu

Anggota Paskibra mengibarkan bendera Merah Putih di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Selatan, Rabu 17 Agustus 2022. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pihak Otorita IKN Nusantara melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih pertama di kawasan titik nol IKN Nusantara yang melibatkan seluruh pekerja proyek, TNI, POLRI, Pemerintah Kecamatan,pelajar dan tokoh adat serta tokoh masyarakat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.


Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

5 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Operasikan 32 Pesawat, Indonesia AirAsia Optimistis Target Angkut 8 Juta Penumpang pada 2024 Tercapai

Indonesia AirAsia menargetkan pada tahun 2024 ini bisa mengangkut 8 juta penumpang. Jumlah ini akan menyamai angka pencapaian Indonesia AirAsia pada 2019, sebelum pandemi Covid-19.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

6 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

Australia akan memperketat aturan visa bagi pelajar asing setelah angka migrasi kembali mencapai rekor tinggi.


Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

6 hari lalu

Nurtanio. wikipedia.org
Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang


Mudik Lebaran 2024, AirAsia Ingatkan Aturan Bagasi Kabin: Maksimal 7 Kilogram

7 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Mudik Lebaran 2024, AirAsia Ingatkan Aturan Bagasi Kabin: Maksimal 7 Kilogram

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia mengingatkan ketentuan bagasi kabin untuk para penumpang saat momen mudik dan libur Lebaran 2024.