Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Dibatalkan, Obama Akhirnya Mau Bertemu Duterte  

image-gnews
Presiden Barack Obama, memberikan salam pada petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster
Presiden Barack Obama, memberikan salam pada petugas saat mengunjungi koperasi orthotic dan perusahaan prostetik (COPE) untuk korban amputasi karena kecelakaan dari sisa artileri yang tidak meledak setelah era Perang Vietnam, di sela-sela KTT ASEAN, di Vientiane, Laos, 7 September 2016. AP/Carolyn Kaster
Iklan

TEMPO.CO, Vientiane - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya bersedia bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Vientiane, Laos. Obama dikabarkan membatalkan pertemuan setelah Duterte memaki Obama.

Obama dan Duterte mengadakan pertemuan sebelum acara makan malam semua pemimpin negara yang mengikuti KTT ASEAN.

"Mereka bertemu di kamar tamu dan paling terakhir meninggalkan kamar tamu. Saya tak bisa mengatakan berapa lama mereka bertemu. Saya sangat gembira ini terjadi," kata Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay, yang mendampingi Duterte dalam KTT ASEAN ke 29, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 8 September 2016.

Baca:
Waspada, Barang Antik Palsu dari Suriah Membanjiri Pasar
2 Hari Sebelum MH370 Raib, Wanita Ini Terima SMS dari Pilot

Gedung Putih membenarkan pertemuan Obama dengan Duterte yang berlangsung sebelum acara makan malam. Tidak ada penjelasan tentang apa yang didiskusikan. Namun, menurut Gedung Putih, Obama-Duterte membahas hal yang tidak penting.

Seusai pertemuan dan dilanjutkan dengan makan malam, Obama, seperti dilansir New York Times, berdiri menjauh ke kiri dari Duterte. Saat makan pun, keduanya duduk berjauhan seperti menghindar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum ke Laos, Duterte mengancam Obama untuk tidak mengkritik kebijakannya dalam memerangi narkoba di Filipina. Duterte bahkan mengeluarkan makian kepada Obama dengan mengatakan "anak pelacur."

Kebijakan Duterte memerangi narkoba sejak dua bulan menjabat presiden telah menewaskan 3.000 orang.

"Anda harus hormat. Jangan hanya melemparkan pertanyaan dan pernyataan. Anak pelacur, saya akan mengutukmu di forum itu," ujar Duterte kepada jurnalis saat ditanyai tentang pesannya kepada Obama. "Jika kamu melakukannya kepada saya, kita akan berkubang lumpur seperti babi-babi itu," ujar mantan Wali kota Davao ini.

Gara-gara ancaman dan makian Duterte, Obama pada Selasa, 6 September 2016, membatalkan rencananya bertemu empat mata dengan Duterte.

Sikap kasar Duterte terhadap Obama membuat hubungan kedua negara mengalami kemunduran. Padahal, selama bertahun-tahun, kedua negara merupakan sekutu dekat.

CHANNEL NEWS ASIA | NEW YORK TIMES | MARIA RITA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

13 hari lalu

Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.


Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

14 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.


Para Menlu Sepakat Teruskan Hasil Keketuaan RI di KTT ASEAN Laos

30 Januari 2024

Presiden Joko Widodo, para pemimpin negara anggota ASEAN, dan PM Jepang Fumio Kishida berfoto bersama pada KTT perayaan 50 Tahun Kerja Sama Persahabatan ASEAN-Jepang di The Okura Hotel, Jepang, pada Minggu, 17 Desember 2023. (ANTARA/ HO-Sekretariat Presiden/rst)
Para Menlu Sepakat Teruskan Hasil Keketuaan RI di KTT ASEAN Laos

Para Menlu ASEAN sepakat Laos akan melanjutkan hasil keketuaan Indonesia di KTT ASEAN yang telah dicapai selama 2023.


Retno Marsudi Sebut Pejabat Non-politis Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN

29 Januari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers Kilas Balik Diplomasi Indonesia 2023 di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Menlu Retno Marsudi melaporkan Indonesia berhasil menangani 44.521 kasus terkait perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri sepanjang 2023. TEMPO/Subekti.
Retno Marsudi Sebut Pejabat Non-politis Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN

Retno Marsudi mengatakan pejabat junta Myanmar yang diundang di pertemuan menteri-menteri luar negeri ASEAN di Laos hadir pada tingkat nonpolitis.


Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.


Felix Stray Kids Anggota Termuda Honors Club UNICEF, Donasi Rp 1,1 M untuk Anak-anak Laos

5 Januari 2024

Memiliki kepedulian tinggi pada masalah anak-anak dan sering berdonasi, Felix Stray Kids didapuk menjadi anggota kehormatan Save the Children/Foto: Instagram/Felix
Felix Stray Kids Anggota Termuda Honors Club UNICEF, Donasi Rp 1,1 M untuk Anak-anak Laos

Felix Stray Kids anggota pertama yang berdonasi di tahun 2024


Indonesia Bersiap Menyerahkan Keketuaan ASEAN kepada Laos

28 Desember 2023

Presiden Joko Widodo menyerahkan palu tanda keketuaan ASEAN kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone saat penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 7 September 2023. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra
Indonesia Bersiap Menyerahkan Keketuaan ASEAN kepada Laos

Keketuaan Indonesia di ASEAN akan dilanjutkan oleh Laos pada 2024 mendatang.


Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

8 Desember 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima surat kepercayaan duta besar 10 negara di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, pada Jumat, 8 Desember 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu Retno) menyambut sepuluh duta besar asing yang baru bertugas di Indonesia.


Indonesia Bertemu Perwakilan Myanmar di Jakarta, Ini Pembahasannya

24 November 2023

Kursi delegasi Myanmar kosong saat sesi pembukaan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di JCC, Jakarta, 15 November 2023. Dita Alangkara/Pool via REUTERS
Indonesia Bertemu Perwakilan Myanmar di Jakarta, Ini Pembahasannya

Indonesia, selaku Ketua ASEAN 2023, mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan utama Myanmar, termasuk kelompok pro-junta


Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

8 November 2023

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

Menurut Komnas HAM, pola scamming memiliki tahapan untuk menjebak para pekerja imigran, salah satunya menggunakan media sosial.