TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan pertemuan Puncak B20 (B20 Summit), yang merupakan bagian penting dari Konferensi Tingkat Tinggi Negara G20, menghasilkan rekomendasi untuk menghadapi tantangan perekonomian global.
"Empat poin utama yang dijabarkan dalam 20 rekomendasi," kata Shinta dalam rilis yang diterima Senin, 5 September 2016. B20 merupakan forum beranggotakan para pengusaha khususnya yang berasal dari negara-negara anggota G20, seperti AS, Cina, Uni Eropa, dan Indonesia.
Empat poin utama itu adalah pertama membuat langkah terobosan untuk pertumbuhan ekonomi global. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan kewirausahaan dan inovasi, mengembangkan infrastruktur secara transparan, meningkatkankan peran bank-bank pembangunan multilateral dalam pembiayaan. Kemudian pemerintah diminta memfasilitasi pelaku pasar untuk pembiayaan hijau dan investasi serta mempromosikan inklusi keuangan melalui teknologi digital.
Kedua mengembangkan ekonomi global dan tata kelola yang efisien dan efektif. Terobosan ini dilakukan dengan mengoptimalisasi peraturan keuangan global untuk mendorong pertumbuhan, memfasilitasi akses UKM terhadap pembiayaan, mengadopsi kebijakan pajak yang konsisten dan selaras, memperkuat kerjasama antar pemerintah melawan korupsi, dan mempromosikan kondisi bisnis yang lebih transparan untuk mendorong kompetisi.
Poin ketiga adalah mendorong investasi dan perdagangan internasional yang kuat. Langkah yang dilakukan adalah memperkuat sistem perdagangan multilateral dan mengurangi usaha-usaha yang bersifat proteksionis, meratifikasi dan mengimplementasikan Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA) pada akhir 2016. Kemudian mendukung e-commerce melalui Electronic World Trade Platform (eWTP), mendukung usaha untuk memfasilitasi partisipasi UKM dalam rantai nilai global, dan meningkatkan kebijakan kondisi investasi global.
Poin ke empat adalah mempromosikan pembangunan yang inklusif dan saling berhubungan. Terobosan ini dapat dilakukan dengan cara menghapus hambatan struktural yang menurunkan rasio partisipasi masyarakat muda dan wanita dalam angkatan kerja, mengembangkan program untuk mengurangi ketidaksesuaian antara keahlian yang dibutuhkan dan yang tersedia. Kemudian meningkatkan kondisi regulasi yang mendorong pertumbuhan UKM, mempromosikan pendekatan yang inovatif untuk infrastruktur masa depan, dan membangun konektivitas infrastruktur bagi semua sektor.
“KADIN Indonesia, APINDO, dan Pemerintah RI saat ini sedang bekerja sama untuk mencapai tujuan ini," ujar Shinta. Melalui rekomendasi yang diberikan, B20 percaya bahwa G20 akan membentuk sebuah kondisi yang membantu komunitas bisnis internasional dalam perdagangan dan investasi. Selain itu, dapat mengembangkan model bisnis yang baru dan membuat lapangan pekerjaan baru.
Rekomendasi yang diberikan sangat penting untuk mencapai tujuan G20. Tujuannya adalah untuk membangun ekonomi dunia yang inovatif, invigorated, interconnected, and inclusive serta memastikan pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.
"Rekomendasi B20 sejalan dengan arah yang diinginkan KADIN Indonesia dan APINDO," kata dia. Hal yang ingin dicapai oleh KADIN adalah untuk meningkatkan kompetisi pengusaha lokal, menarik investasi asing yang akan membuka lapangan kerja baru, dan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi perdagangan.
Karena itu B20 setuju untuk terus mendorong G20 untuk terus mengambil tindakan yang kuat dan konsisten dengan seluruh rencana dan komitmen. Dalam pertemuan Puncak B20 ini sebanyak 900 lebih pelaku usaha yang berasal dari 500 perusahaan- perusahaan terkemuka turut hadir.
ODELIA SINAGA